REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) didorong membuka program studi (Prodi) dan fakultas baru. “Ke depan, UNJ mesti membuka Prodi dan fakultas baru yang relevan dengan Iptek dan expertise (keahlian) yang dibutuhkan untuk pembangunan bangsa dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas, paling lambat pada 2045,” kata Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB University, Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS saat memberikan Orasi Ilmiah pada wisuda Universitas Negeri Jakarta untuk lulusan Program Diploma, Sarjana, Magister, dan Doktor tahun akademik 2021/2022 di Jakarta, Rabu (30/3).
Prof Rokhmin menambahkan, Prodi atau fakultas baru itu antara lain adalah: Nano-Bioteknologi; Ilmu, Teknologi, dan Manajemen Digital/Informasi; Material Baru (New Materials); Kelautan dan Kemaritiman; Pangan dan Kesehatan; Energi Baru dan Terbarukan; dan Ilmu, Teknologi, dan Manajemen Lingkungan, terutama yang terkait dengan Perubahan Iklim dan Bencana Alam. Coastal and Ocean Engineering, Energi Kelautan, Teknik Perkapalan, Manajemen Pelabuhan dan Logistik Maritim, Pariwisata Bahari, dan Industry 4.0 Maritim.
“Sebagai perguruan tinggi (PT) yang berasal dari IKIP, UNJ bisa membuka Prodi dan fakultas baru di bidang kemaritiman di atas melalui jalur pendidikan untuk para mahasiswa calon guru maupun untuk para mahasiswa untuk profesi non-guru,” ujar Prof Rokhmin dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Prof Rokhmin membawakan orasi ilmiah berjudul "Pembangunan Berbasis Pancasila, Teknologi Indutri 4.0, dan Ekonomi Hijau Menuju Indonesia Emas 2045".
Dalam kesempatan tersebut, Prof Rokhmin memaparkan, pada dasarnya, peran PT (perguruan tinggi) dalam mewujudkan Indonesia Emas pada 2045 adalah berupa: (1) lulusan yang unggul, (2) hasil penelitian (invensi dan inovasi) yang berguna bagi pembangunan ekonomi dan kehidupan bangsa Indonesia serta umat manusia, dan (3) perbaikan dan pengembangan kapasitas, etos kerja, dan akhlak masyarakat dan aparat pemerintah (ASN).
Melalui kegiatan Tri Darmanya , yakni Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada Masyarakat, PT dan segenap alumninya juga dituntut untuk berkontribusi signifikan untuk mewujudkan dunia yang lebih baik, maju, sejahtera, adil, aman, damai, dan berkelanjutan. “Terutama di era dunia yang highly interconnected dan borderless, bercirikan VUCA (Volatile, Uncertain, Complex, dan Ambiguous), pemanasan global dan kerusakan lingkungan yang kian masif dan meluas, dan ketimpangan sosial-ekonomi (kaya vs miskin) yang semakin melebar,” ujar Penasehat Menteri Kelautan dan Perikanan-RI 2020 – 2024 itu.