Kamis 31 Mar 2022 05:47 WIB

Anak Belum Mau Makanan Sehat? Dokter: Butuh 15 Kali untuk Kenalkan, Ortu Juga Harus Makan

Butuh konsistensi untuk membiasakan anak menyantap makanan sehat.

Membiasakan anak menyantap makanan sehat (ilustrasi). Orang tua perlu lebih sabar dan memberi contoh jika ingin anaknya menerapkan gaya hidup sehat.
Foto: Republika/Prayogi
Membiasakan anak menyantap makanan sehat (ilustrasi). Orang tua perlu lebih sabar dan memberi contoh jika ingin anaknya menerapkan gaya hidup sehat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang tua perlu mengenalkan pola hidup sehat pada anak. Dalam membiasakannya, ayah dan ibu perlu memberikan contoh yang baik.

"Yang perlu diingat, anak itu adalah peniru yang ulung. Berarti, kalau mau anak makan sehat, ibunya harus mulai makan sehat. Mau anak cuci tangan, ya ibunya juga cuci tangan, ajarkan," kata dr Lucky Yogasatria Natasukma SpA dalam sebuah acara virtual pada Rabu (30/3/2022).

Baca Juga

Untuk membiasakan anak makan sayur dan buah, misalnya, akan sulit jika bapak dan ibunya tidak mengonsumsinya. Mengajari anak untuk mau makan makanan sehat, terutama makanan yang masih asing bagi anak, memang tidak mudah.

Oleh karena itu, menurut Lucky, orang tua perlu lebih sabar. Sebab, hal tersebut butuh konsistensi.

"Ketika mau kasih makan pepaya, anaknya enggak mau. Ibunya langsung 'anak saya enggak mau pepaya, ya sudah saya enggak kasih lagi'. Enggak begitu. Untuk mengenalkan makanan baru itu butuh konsistensi. Secara teori, untuk mengenalkan makanan baru ke anak itu butuh 15 kali," ujar dokter spesialis anak dari Rumah Sakit TNI AD Singaraja itu.

Andaikan sekali dikenalkan anak belum mau menyantapnya, jangan putus asa. Besoknya coba berikan lagi sambil orang tuanya juga makan.

"Pelan-pelan dan tanpa ada paksaan, dicontohkan berulang-ulang. Kalau dipaksa malah semakin enggak mau makan," tuturnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement