REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen otomotif Jepang Toyota dan Honda berhasil mengatasi masalah kekurangan suku cadang pada produksi global mereka pada bulan Februari. Padahal, gangguan pasokan suku cadang terus mempengaruhi produksi global pembuat mobil Jepang pada bulan tersebut.
Dikutip dari Reuters, Kamis (31/1/2022), Toyota Motor mengatakan bahwa grupnya, termasuk Daihatsu dan Hino Motors, memproduksi 884.528 kendaraan secara global untuk bulan tersebut. Produksi ini meningkat hampir 11 persen dari bulan yang sama tahun lalu.
Hal tersebut juga menghasilkan rekor jumlah kendaraan untuk Februari di pasar di luar Jepang meskipun ada kekurangan suku cadang yang dipicu oleh wabah COVID-19.
Toyota sendiri melampaui rencana target produksi global Februari yang dirilis sebulan sebelumnya dengan hampir 41.000 kendaraan. Namun, tingkat produksi masih berada di bawah periode tahun lalu karena kekurangan pasokan suku cadang yang disebabkan oleh COVID-19 di Amerika Utara dan pasokan suku cadang yang ketat di Eropa menyusul meningkatnya permintaan.
Untuk menghadapi pasokan semikonduktor yang ketat di China, pembuat mobil itu mengatakan telah menggunakan chip yang dibuat surplus dari penutupan pabrik pada Januari untuk mengurangi hal ini.
Demikian pula, Honda Motor mengatakan produksi global Februari naik 8,1 persen dengan 344.712 kendaraan. Meskipun kekurangan semikonduktor dan pandemi COVID-19 mengganggu rantai pasokan dan menurunkan tingkat produksi dibandingkan Februari tahun lalu di Amerika Utara, masalahnya tidak parah di Asia, di mana tingkat produksi meningkat dibandingkan waktu yang sama tahun lalu.
Sebaliknya, Nissan Motor Co mengatakan produksi globalnya untuk Februari turun 7,8 persen tahun-ke-tahun menjadi 275.437 unit karena kekurangan semikonduktor.
Produksi global Februari Subaru Corp turun 23,6 persen selama periode yang sama di 47.625 unit. Perusahaan mengatakan telah menyesuaikan dan menangguhkan operasi karena ketatnya pasokan suku cadang yang menggunakan semikonduktor.