Kamis 31 Mar 2022 17:17 WIB

Jadi Andalan Bangsa untuk Dapatkan Medali, Angkat Besi Siap Tempur Tatap SEA Games 2022

Angkat besi menjadi cabang olahraga andalan Indonesia dalam berbagai multievent.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Lifter Eko Yuli Irawan yang akan berlaga dikelas 61 Kg Olimpiade Tokyo 2020 berlatih di Hall Tokyo International Forum, Tokyo, Rabu (21/7/2021). Tim Nasional Angkat Besi Indonesia menerjunkan lima orang atlet dalam Olimpiade Tokyo 2020, pertandingan akan berlangsung pada 24 Juli hingga 4 Agustus 2021.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Lifter Eko Yuli Irawan yang akan berlaga dikelas 61 Kg Olimpiade Tokyo 2020 berlatih di Hall Tokyo International Forum, Tokyo, Rabu (21/7/2021). Tim Nasional Angkat Besi Indonesia menerjunkan lima orang atlet dalam Olimpiade Tokyo 2020, pertandingan akan berlangsung pada 24 Juli hingga 4 Agustus 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet angkat besi terus mematangkan persiapan jelang SEA Games 2022 di Hanoi, Vietnam bulan Mei mendatang. Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB Pabsi) tengah mempersiapkan 16 atlet, namun kata Pelatih tim angkat besi Indonesia Dirja Wihardja yang tampil pada SEA Games Hanoi berjumlah 13.

"Terkait target makin ke sini makin berat. Kami fokus untuk kualifikasi Olimpiade Paris 2024. Sedangkan SEA Games Hanoi ini adalah batu loncatan," ujar Dirja dikutip dari Antara, Kamis (31/3/2022).

Baca Juga

Angkat besi menjadi cabang olahraga andalan Indonesia dalam berbagai multievent. Pada SEA Games edisi sebelumnya di Filipina pada 2019, tim angkat besi Indonesia berada di urutan kedua dalam klasemen perolehan medali dengan empat emas, satu perak, lima perunggu.Empat emas Merah Putih masing-masing diraih Eko Yuli Irawan (61kg putra), Deni (67kg putra), Rahmat Erwin Abdullah (73kg putra), dan Windy Cantika Aisah (49kg putri).

Sementara satu perak diraih oleh lifter Lisa Setiawati pada kelas 45kg putri. Lima perunggu masing-masing Surahmat Wijoyo (55kg putra), Juliana Klarisa (55kg putri), Putri Aulia Andriani (59kg putri), Bernadicta Babela Mei Study (64kg putri), Tsabitha Alfiah Ramadani (71kg putri).

Indonesia berada di bawah Vietnam yang meraih medali terbanyak dengan empat emas, lima perak, satu perunggu. Sementara tuan Filipina di posisi ketiga dengan dua emas, tiga perak, dua perunggu.

Ia mengaku masih buta peta kekuatan tuan rumah pada SEA Games Hanoi, Vietnam yang dijadwalkan bergulir pada 12-23 Mei. Hal ini karena Vietnam minim mengikuti kompetisi sebelum pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara itu bergulir. 

"Vietnam dari peta kekuatan belum kirim-kirim atlet dalam satu tahun belakangan ini. Jadi kami buta, apalagi mereka tuan rumah, pasti mereka latihannya lebih bagus lagi," kata Dirja.

Selain Vietnam, lawan berat untuk Indonesia, lanjut Dirja, adalah Thailand. "Mereka sudah menyelesaikan scouting doping. Jadi Thailand dan Vietnam ini yang akan menjadi lawan berat kita," ujar Dirja menambahkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement