REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Metode sunat kini seringkali menjadi pertimbangan orang tua ketika ingin menyunatkan anaknya. Kenyamanan anak, alat yang digunakan, proses pemulihan menjadi beberapa faktor pertimbangan.
Dulu sunat dilakukan secara konvensional yang kadang membuat anak merasa takut menjalaninya. Apalagi dengan proses penyembuhan yang lama sehingga aktivitas anak bisa terhambat atau tertunda.
Kini metode sunat sudah sangat berkembang. Salah satunya yang cukup banyak diminati adalah klem. Namun sayangnya ketersediaan dan harga kadang menjadi kendala. Tidak hanya itu, kadang klem yang harus tetap terpasang pada penis selama beberapa waktu seusai sunat, juga menjadi pertimbangan penting.
Berangkat dari itu semua, dr Darsono dan dr Anwar Indra Syafrudin bersama PT Tekno Klem Indonesia, mengembangkan alat sirkumsisi klem berteknologi tinggi agar dapat mengatasi masalah-masalah sunat yang ada.