Kamis 07 Apr 2022 17:13 WIB

12 Daftar Gejala Covid-19 Terbaru Versi Layanan Kesehatan Nasional Inggris

Memperbarui daftar gejala Covid-19, Inggris dikecam karena tiadakan tes gratis.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Pilek termasuk salah satu gejala Covid-19 (ilustrasi). NHS Inggris selama dua tahun terakhir hanya mencantumkan tiga gejala utama Covid-19, yaitu demam tinggi, batuk terus menerus, dan kehilangan atau perubahan indra penciuman atau pengecap.
Foto: www.freepik.com.
Pilek termasuk salah satu gejala Covid-19 (ilustrasi). NHS Inggris selama dua tahun terakhir hanya mencantumkan tiga gejala utama Covid-19, yaitu demam tinggi, batuk terus menerus, dan kehilangan atau perubahan indra penciuman atau pengecap.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak sembilan gejala Covid-19 baru telah ditambahkan ke daftar Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), termasuk tanda umum seperti sakit tenggorokan, sakit kepala, atau kelelahan.

Pembaruan datang beberapa hari setelah pemerintah setempat mengakhiri pengujian massal gratis. Hal ini juga memicu kekhawatiran tentang bagaimana warga, terutama golongan ekonomi rendah, bisa membedakan apakah mereka terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Baca Juga

Selama dua tahun terakhir, NHS hanya mencantumkan tiga gejala utama Covid-19, yaitu demam tinggi, batuk terus menerus, dan kehilangan atau perubahan indra penciuman atau pengecap. Kini, NHS memperbarui daftarnya menjadi 12 dan menekankan bahwa tanda itu sangat mirip dengan gejala penyakit lain, seperti pilek dan flu.

Masyarakat disarankan tetap di rumah jika mereka juga memiliki gejala suhu tinggi atau merasa tidak cukup sehat untuk melanjutkan aktivitas normal. Gejala baru yang ditambahkan adalah sebagai berikut:

- sesak napas

- nyeri tubuh

- hidung tersumbat atau meler

- kehilangan nafsu makan

- diare

- merasa sakit.

Banyak ahli menyambut baik perluasan gejala yang diakui NHS. Akan tetapi, mereka juga mengkritik keputusan untuk menghentikan pengujian rutin.

Dr Kit Yates dari Bath University mengatakan, peniadaan tes Covid-19 gratis itu bisa membuat frustrasi masyarakat miskin. Keputusan itu juga akan membatasi kemampuan banyak orang untuk mengetahui apakah mereka memiliki Covid atau tidak sehingga bisa menanganinya dengan tepat.

Daftar gejala resmi sekarang sangat luas, tetapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk mengambil cuti berminggu-minggu.

"Selalu bijaksana untuk tinggal di rumah ketika merasa sangat tidak sehat dan tidak berinteraksi sosial agar tidak menyebarkan penyakit menular," kata dr Yates, seperti dikutip dari Express.co.uk, Kamis (7/4/2022).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement