Kamis 07 Apr 2022 23:45 WIB

Susu Full Fat Buruk bagi Kesehatan? Studi Buktikan Soal Ini

Susu 'full fat' sering kali dipandang sebagai asupan buruk.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Susu 'full fat' sering kali dipandang sebagai asupan buruk.
Foto: Pxhere
Susu 'full fat' sering kali dipandang sebagai asupan buruk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Makanan yang mengandung lemak jenuh seperti mentega dan produk susu full fat sering kali dipandang sebagai asupan yang buruk bagi kesehatan. Alasannya, lemak jenuh kerap dikaitkan dengan peningkatan risiko masalah kesehatan, seperti penyakit jantung. Namun, studi terbaru mengungkapkan bahwa tidak semua lemak jenuh itu setara.

Berdasarkan studi, jenis lemak jenuh bernama C15:O ternyata memiliki potensi manfaat bagi kesehatan. Beberapa dari manfaat tersebut pada manusia adalah tidur yang lebih baik dan menekan rasa lapar.

Baca Juga

Studi juga mengindikasikan bahwa ada beberapa makanan yang dapat menjadi sumber asupan yang kaya akan C15:O. Sumber makanan tersebut di antaranya adalah produk susu full fat dan mentega yang dibuat dari hewan ternak yang diberi pakan rumput. Makanan lain yang juga dapat membantu meningkatkan kadar C15:O adalah beberapa jenis ikan, ganggang, dan jamur.

Hal senada juga ditemukan dalam studi yang melibatkan lumba-lumba. Studi yang dilakukan oleh peneliti kesehatan masyarakat Stephanie Venn-Watson ini menemukan bahwa lumba-lumba dengan kadar C15:O yang tinggi cenderung menua secara sehat.

"(Lumba-lumba) mendapatkan C15:O mereka dari sumber yang sangat berbeda pada ikan," jelas Venn-Watson yang juga merupakan ahli epidemiologi veteriner, seperti dilansir Insider, Kamis (7/4/2022).

Diperlukan studi lebih lanjut untuk mengetahui kelompok apa saja pada manusia yang bisa mendapatkan manfaat optimal dari C15:O. Studi lebih lanjut juga perlu dilakukan untuk menentukan kadar C15:O yang optimal bagi manusia dan cara terbaik untuk mendapatkannya.

Ahli gizi Brigitte Zeitlin menilai temuan ini sebenarnya tidak begitu mengejutkan. Zeitlin mengatakan makanan berlemak pada dasarnya memiliki peran dalam pola makan yang sehat.

Zeitlin menambahkan, lemak jenuh sebenarnya bukanlah lemak yang perlu ditakuti. Yang penting untuk diperhatikan adalah dari mana sumber lemak jenuh tersebut berasal.

"Sumbernya itu penting," ujar Zeitlin.

Terlepas dari potensi manfaat yang dimiliki, Zeitlin mengingatkan agar mentega dan produk susu tidak dikonsumsi berlebihan. Mentega berkualitas tinggi sebaiknya tidak dikonsumsi lebih dari satu sendok makan per hari. Sedangkan produk susu sebaiknya hanya dikonsumsi sekitar dua cangkir per hari.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement