Jumat 08 Apr 2022 14:25 WIB

Fokus Bangun Metaverse, Meta Batalkan Konferensi Tahunan F8

Meta akan mengadakan acara perpesanan bisnis perdana pada 19 Mei.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
 Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan teknologi surround-yourself baru yang dikenal sebagai metaverse. Namun jejaring sosial itu sendiri akan tetap disebut Facebook.
Foto: AP Photo/Tony Avelar
Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan teknologi surround-yourself baru yang dikenal sebagai metaverse. Namun jejaring sosial itu sendiri akan tetap disebut Facebook.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meta yang sebelumnya Facebook, telah memutuskan untuk membatalkan konferensi tahunan F8 untuk fokus pada proyek yang sedang dalam pengembangan, seperti metaverse. Kabar tersebut diumumkan oleh Direktur Program Pengembang Facebook Diego Duarte Moreira.

“Sama seperti tahun sebelumnya, kami tidak akan mengadakan F8 pada tahun ini. Kami sedang mempersiapkan inisiatif baru dan membangun metaverse,” kata Moreira.

Baca Juga

Moreira mengatakan Meta akan mengadakan acara perpesanan bisnis perdana yang disebut Conversations pada 19 Mei dan masih berencana mengadakan acara Connect pada Oktober. Selama acara Connect tahun lalu, Facebook mengumumkan rebranding menjadi Meta.

Bulan lalu, pendiri dan CEO Meta Mark Zuckerberg mengadakan presentasi lengkap yang berfokus pada upaya perusahaan dalam membangun metaverse dengan Artificial Intelligence (AI). Dalam presentasinya, Zuckerberg meluncurkan Project CAIRaoke yang ia gambarkan sebagai model saraf ujung-ke-ujung untuk membangun asisten perangkat. Ini menggabungkan pendekatan di balik BlenderBot dengan AI percakapan terbaru untuk menghadirkan kemampuan dialog yang lebih baik.

Dia mengatakan fokus perusahaan dalam menggunakan AI untuk metaverse terdiri dari dua bidang penelitian AI, yaitu persepsi egosentris dan kelas model AI generatif. Perusahaan lain juga mulai membangun metaverse versi mereka sendiri.

Dilansir ZDNet, Kamis (7/4/2022), pencipta Bored Ape Yacht Club mengumumkan proyek metaverse Otherside dua pekan lalu sementara Nvidia merilis beta terbuka dari platform Omniverse-nya pada akhir 2020. Nvidia membayangkan iterasi metaverse-nya akan memberi desainer 3D dunia virtual dan dapat berkolaborasi di berbagai aplikasi perangkat lunak dari lokasi geografis yang berbeda.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement