Senin 02 May 2022 01:39 WIB

Inikah Galaksi Paling Awal yang Berhasil Diamati Ilmuwan?

GN-z11 merupakan pemegang rekor galaksi terjauh saat ini yang ditemukan pada 2016.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih
Astronom mengidentifikasi HD1 sebagai galaksi terjauh.
Foto: Harikane et al via science alert
Astronom mengidentifikasi HD1 sebagai galaksi terjauh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para astronom mungkin telah menemukan galaksi terjauh yang pernah ditemukan. Yuichi Harikane (University of Tokyo) dan tim internasional menjelaskan penemuan dua sumber yang tampaknya memancar dari 330 juta tahun setelah Big Bang. Penelitian ini tertuang dalam dua publikasi yang dirilis ke the Astrophysical Journal dan Monthly Notices of the Royal Astronomical Society. 

Pengamat sebelumnya telah menemukan beberapa galaksi dalam beberapa ratus juta tahun pertama alam semesta. GN-z11 merupakan pemegang rekor galaksi terjauh saat ini yang  diumumkan oleh Pascal Oesch (Universitas Jenewa) pada tahun 2016. Pergeseran merah GN-z11 sekitar 11, yang berarti kita mengamatinya 420 juta tahun setelah awal alam semesta yang dapat diamati. Kini, temuan baru mengamati sebuah galaksi yang berasal dari 330 juta tahun setelah Big Bang. Galaksi itu adalah HD1 dan HD2.

Baca Juga

Galaksi pertama di Bumi?

Galaksi awal mengatur tahap untuk sisa alam semesta. Bintang-bintang mereka menghasilkan unsur-unsur yang lebih berat (seperti karbon dan oksigen) alih-alih atom paling sederhana. Lubang hitam mereka tumbuh menjadi raksasa yang kita lihat sekarang di pusat hampir setiap galaksi besar.

Lubang hitam supermasif ini adalah teka-teki yang harus dipecahkan. Para ilmuwan telah menemukan mereka sejauh 1 miliar tahun setelah Big Bang, tetapi contoh-contoh awal itu secara signifikan lebih besar dari yang diperkirakan, dengan satu miliar kali massa Matahari. 

Sulit untuk menjelaskan bagaimana struktur besar seperti itu bersatu hanya dalam satu miliar tahun. Para astronom akan dapat menjawab teka-teki ini dengan menemukan galaksi pertama (dan lubang hitamnya) dan menentukan seperti apa mereka saat terbentuk.

Tim Harikane menggunakan foto arsip dari kombinasi observatorium berbasis darat dan luar angkasa, termasuk panjang gelombang tampak dan inframerah, untuk mencari galaksi awal. Mereka mencari galaksi yang dapat dilihat pada panjang gelombang terpanjang dan paling merah tetapi tidak pada yang lebih pendek. 

 

Tim menemukan dua kandidat, galaksi HD1 dan HD2, setelah mempelajari foto-foto dengan komputer dan mata mereka. HD1 sudah diketahui oleh para astronom, tetapi telah diklasifikasikan sebagai galaksi yang jauh lebih dekat.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement