Rabu 13 Apr 2022 00:43 WIB

Ahli: Buang Air Besar di Kloset Duduk Bisa Sebabkan Radang Usus Buntu

Buang air besar di kloset jongkok lebih direkomendasikan.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Kloset duduk. Ahli kesehatan dan kebugaran menyebut, buang air besar di kloset duduk bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan serius seperti radang usus buntu.
Foto: Republika/Reiny Dwinanda
Kloset duduk. Ahli kesehatan dan kebugaran menyebut, buang air besar di kloset duduk bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan serius seperti radang usus buntu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kloset duduk kerap dianggap lebih beradab dan higienis dibandingkan dengan kloset jongkok. Namun, jika dilihat dari sisi kesehatan, buang air besar di kloset jongkok dinilai lebih sehat.

Ahli kesehatan dan kebugaran, Stephanie Taylor, mengatakan bahwa buang air besar di kloset duduk bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan serius seperti radang usus buntu. Taylor menjelaskan, otot di sekitar rektum membantu mengontrol apakah Anda sedang dalam mode buang air besar atau tidak.

Baca Juga

Ketika duduk di kloset, sudut anorektal akan tertekuk. Sementara itu, otot-otot mencengkeram rektum sehingga feses tertahan di dalamnya.

"Jadi, duduk di kloset membuat tubuh kita dalam mode kontinensia dan membuatnya sulit untuk mengeluarkan feses, dan jika feses tidak terbuang semuanya, ini bisa menyebabkan sembelit yang pada akhirnya bisa menyebabkan penyakit usus atau radang usus buntu," kata Taylor, seperti dilansir laman Express, Selasa (12/4/2022).

Lalu mengapa duduk yang salah bisa picu radang usus buntu dan penyakit usus? Menurut Taylor, duduk yang salah dalam waktu lama dapat mengubah postur tubuh seseorang. Ini terjadi karena Anda memberi tekanan tambahan pada perut dan usus bagian bawah.

Tekanan tambahan ini membuat pergerakan makanan dalam tubuh jauh lebih lambat, sehingga dapat menyebabkan kembung atau sembelit, penyakit iritasi usus, irritable bowel syndrome (IBS), atau bahkan penumpukan feses yang dapat menyebabkan infeksi pada usus buntu dan mengakibatkan radang usus buntu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement