Rabu 13 Apr 2022 08:32 WIB
SEA GAMES 2021

Saktinya Tim Review, 'Sosok' yang akan Tentukan Timnas Futsal ke SEA Games atau tidak

Kemenpora bahkan 'tunduk' terhadap hasil evaluasi Tim Review ini.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Timnas futsal Indonesia naik podium seusai jadi runner-up Piala AF 2022. Timnas kalah lewat adu penalti melawan Thailand, Ahad (10/4/2022).
Foto: Dok. Twitter Timnas Futsal Indonesia
Timnas futsal Indonesia naik podium seusai jadi runner-up Piala AF 2022. Timnas kalah lewat adu penalti melawan Thailand, Ahad (10/4/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menpora Zainuddin Amali menegaskan, pengiriman kontingen SEA Games Hanoi 2021 Vietnam, berdasarkan keputusan Tim Review yang mengacu pada road map pembinaan olahraga sesuai UU Keolahragaan No 11 Tahun 2022 dan Perpres No 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON). 

"Saya kira begini ya, pada saat mengumumkan kontingen SEA Games dan CDM itu sudah sangat jelas. Dasar-dasar yang menjadi keputusan adalah hasil Tim Review," kata Zainuddin dikutip dari laman resmi Kemenpora, Selasa (12/4/2022). 

Baca Juga

Dia mengatakan, pengiriman atlet-atlet untuk multi cabang internasional menggunakan paradigma yang berbeda dari sebelumnya. Dalam DBON sudah terang benderang target utama prestasi adalah Olimpiade, SEA Games dan Asian Games hanya sasaran antara. 

Zainuddin menjelaskan, pengiriman atlet-atlet ke SEA Games itu harus berkorelasi kepada Asian Games yang tujuannya bisa meloloskan sebanyak mungkin atlet dalam kualifikasi Olimpiade. Sebab itu, kata dia, yang menjadi prioritas adalah cabor-cabor Olimpiade. Jika ada yang non-Olimpiade, rekomendasi Tim Review adalah yang bisa berprestasi.  

"Nah semua ada dasarnya, saya kira Prof Asmawi selaku Ketua Tim Review sudah menjelaskan bahwa kerja Tim Review itu sangat independen, sama sekali tidak ada campur tangan dari Kemenpora apalagi dari Menteri," ujar dia.

"Saya tidak mengintervensi keputusan dari Tim Review, mereka putuskan cabor yang berangkat ya itu yang kita ikuti, mereka putuskan cabor mana yang tidak berangkat ya itu yang kita ikuti," tambahnya. 

Perubahan paradigma itu dibuktikan pemerintah dengan hanya mengirim total jumlah kontingen sebanyak 738 orang yang terdiri dari 476 atlet, 207 ofisial dan tenaga pendukung 55 orang. Dengan mengikuti 31 cabang olahraga dari 40 cabang olahraga yang dipertandingkan. 

Itu berbeda dengan SEA Games 2019 di Filipina, yang mana kontingen Indonesia mengikuti 52 cabang olahraga dari 56 cabang olahraga yang dipertandingkan dengan total anggota kontingen Indonesia sebanyak 1.317 orang yang terdiri dari 841 atlet, ofisial 308 dan tenaga pendukung 168. 

"Jadi itu ya dari awal sudah dijelaskan sebab kita sangat obyektif, saya tidak mungkin menganulir keputusan Tim Review, karena isinya adalah akademisi, praktisi, ada KONI dan KOI disitu," pungkasnya. 

Asisten pelatih Timnas Futsal putra Sayan Karmadi mengatakan pihaknya hanya bisa menunggu keputusan dari Kemenpora terkait kepastian tersebut. "Kita tidak bisa apa-apa, hanya bisa menunggu kepastian apakah Timnas Futsal bisa berangkat ke Hanoi atau tidak," kata Sayan saat ditemui di Jakarta, Selasa (12/4/2022).

Timnas Futsal putra baru-baru ini berhasil menjadi runner up pada kejuaran Piala AFF Futsal 2022 setelah kalah 3-5 dalam adu penalti. Hal itu membuat peringkat Futsal Indonesia naik dari posisi ke-45 ke peringkat ke-42 dengan raihan 1061 poin. Selain itu, Indonesia juga memastikan tiket ke Piala Asia 2022 yang akan digelar di Kuwait pada 25 September hingga 20 Oktober 2022.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement