REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Universitas Nusa Mandiri (UNM), Juarni Siregar terpilih menjadi Fasilitator Sekolah Penggerak (FSP) dalam Program Sekolah Penggerak (PSP) dari Kemendikbud Ristek.
Juarni, sapaan akrabnya, resmi dan ditugaskan oleh Kemendikbud Ristek Dikti di bawah bimbingan serta pengawasan, dari Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) region barat, sebagai fasilitator sekolah penggerak angkatan 2, yang nantinya akan bertugas mendampingi lima Sekolah Menengah Atas (SMA) di wilayah Jakarta Utara.
“Tugas ini akan saya laksanakan selama satu tahun, terhitung dari bulan Juli 2022 hingga Juni 2023. Pada 26-28 Maret lalu, telah dilaksanakan bimtek (Bimbingan Teknis) verifikasi data PSP angkatan 2 region Barat tahun 2022 secara luring,” paparnya pada media, Selasa (12/4/2022) lalu.
Kegiatan bimtek verifikasi data PSP ini, sukses terlaksana, katanya menjelaskan, di Le Polonia Hotel and Convention, Jl Jend Sudirman No 14-18, Medan sekaligus pemberian SK penugasan FSP.
“Kegiatan bimtek ini merupakan tindak lanjut dari bimtek sebelumnya yang dilaksanakan secara daring dan secara keseluruhan bimtek ini diadakan selama 24 hari,” ujar Juarni.
Tujuan dari kegiatan bimtek, imbuhnya, untuk membekali seluruh fasilitator terkait materi dan teknik yang akan dilakukan selama mendampingi sekolah. “Fasilitator PSP akan berperan sebagai pendamping, bagi kepala sekolah, guru/pendidik, dan pengawas sekolah, untuk mewujudkan sekolah yang berpusat pada murid,” terangnya.
Lanjutnya, peran fasilitator PSP ialah untuk menunjang proses transformasi/perubahan dalam pendidikan di Indonesia dalam program sekolah penggerak. “Mendorong kolaborasi seluruh ekosistem pendidikan dan mengembangkan komunitas praktisi serta mengembangkan kompetensi, melakukan monitoring kemajuan pembelajaran,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan, motivasinya mengikuti PSP agar dapat berbagi pengetahuan dan saling berkolaborasi dalam memajukan Pendidikan di Indonesia. “Motivasi saya mengikuti program ini adalah untuk menambah wawasan dan berbagi pengetahuan, serta saling berkolaborasi dalam memajukan Pendidikan Indonesia,” ungkapnya.
Dosen prodi Sistem Informasi UNM ini mengaku sangat bangga, berhasil lolos setelah melalui beberapa rangkaian seleksi. Mulai dari seleksi administrasi untuk menjadi fasilitator, simulasi melatih, hingga harus melakukan sesi wawancara dengan asesor.
“Saya sangat senang dan pastinya bangga, dengan pencapaian ini. Mengingat, program fasilitator (pelatih ahli) adalah program resmi dari Kemendikbud Ristek. Tidak semua yang mendaftar bisa lolos, karena syarat untuk lolos cukup berat. Saya telah melewati tahapan-tahapan seleksi mulai dari seleksi administrasi, seleksi simulasi mengajar dan wawancara. Alhamdulillah saya dapat mewakili kampus UNM untuk turut memberikan kontribusi pada program ini,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah, dan Tenaga Kependidikan, Dirjen GTK Kemdikbud, Dr Praptono mengungkapkan, PSP merupakan upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian, melalui terciptanya Pelajar Pancasila.
"PSP berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi (literasi dan numerasi) dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru),” katanya saat memberikan sambutan pembukaan Bimtek Fasilitator Sekolah Penggerak Angkatan 2, melalui akun youtube resmi Kementerian.
Adapun tugas fasilitator sekolah penggerak itu, yakni mengajar komite pembelajaran, melakukan lokakarya dan coaching pada kepala sekolah dan guru dalam implementasi kurikulum merdeka belajar, serta melakukan lokakarya dan coaching pada pengawas sekolah terkait peran pengawas sekolah dalam mendorong sekolah penggerak.
Selanjutnya, Siti Nurlela selaku kepala MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) Universitas Nusa Mandiri (UNM), sangat mendukung sekali kegiatan ini. Menurutnya, UNM siap membantu dan memfasilitasi para dosennya untuk menjadi bagian dari program Merdeka Belajar ini, yang salah satunya menjadi fasilitator sekolah penggerak ini.
“Universitas Nusa Mandiri (UNM) sangat mendukung sekali kegiatan seperti ini, dan siap membantu dengan memfasilitasi para dosen, untuk menjadi bagian dari program Kampus Merdeka Belajar. Salah satunya, menjadi fasilitator sekolah penggerak ini. Saya berharap dengan ikut sertanya dosen UNM di kegiatan ini, akan sangat bermanfaat dalam memajukan pendidikan di Indonesia,” tutup Siti.