REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Antariksa Amerika (NASA) meluncurkan misi Lucy untuk menyelididiki asreroid trojan. Pesawat antariksa ini akan menjelajah ke sekumpulan asteroid yang mengorbit matahari di dekat planet Jupiter. Perjalanan ini diharapkan dapat mengungkapkan asal-usul tata surya.
Dengan empat kamera cahaya tampak, misi Lucy pada bulan-bulan awal perjalanannya ke asteroid Trojan telah mengumpulkan serangkaian foto kalibrasi pada 14 Februari.
Foto uji pertama diambil pada November 2021, tak lama setelah peluncuran Lucy pada 16 Oktober 2021. Namun, uji Februari menghasilkan foto yang jauh lebih rinci.
Platform Penunjuk Instrumen Lucy digunakan untuk menunjuk pada 11 bidang bintang yang berbeda dalam menguji sensitivitas dan kinerja kamera, serta kemampuan pesawat ruang angkasa untuk menunjuk secara tepat ke berbagai arah.
Keempat kamera tersebut adalah Terminal Tracking Cameras (T2CAM), Multicolor Visible Imaging Camera (MVIC), dan Long-Range Reconnaissance Imager (L'LORRI). Kamera T2CAM memiliki bidang pandang 11 derajat kali 8,2 derajat dan digunakan untuk secara otomatis mengunci dan melacak asteroid Trojan selama penerbangan dekat Lucy, memastikan bahwa instrumen pesawat ruang angkasa lainnya diarahkan ke target.
MVIC instrumen L'Ralph adalah kamera pemindaian warna beresolusi lebih tinggi yang dapat memindai bidang pandang setinggi 8,3 derajat di seluruh petak yang diperlukan. Cara kerjanya mirip dengan bagaimana kamera ponsel dapat mengambil panorama.
Foto Lucy yang paling detail dari target asteroidnya akan diperoleh oleh L'LORRI, kamera telefoto monokromatik resolusi tinggi dengan bidang pandang terbatas 0,29 derajat persegi.
Pengujian tidak termasuk spektrometer inframerah Lucy LEISA (juga bagian dari instrumen L'Ralph) dan instrumen pemetaan suhu L'TES. Sebab, keduanya memerlukan target planet jarak dekat untuk memperoleh data yang berharga.