Kamis 14 Apr 2022 13:55 WIB

Makan Buah-Sayur Tiap Hari Bantu Jaga Kesehatan Saluran Cerna

Cukupi asupan buah-sayur lima porsi dalam sehari.

Sayur dan buah mengandung antioksidan dan tinggi serat, penting bagi saluran pencernaan sehingga terhindar dari berbagai penyakit termasuk penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker usus besar, diabetes.
Foto: www.piqsels.com
Sayur dan buah mengandung antioksidan dan tinggi serat, penting bagi saluran pencernaan sehingga terhindar dari berbagai penyakit termasuk penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker usus besar, diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi buah dan sayur setiap hari penting demi menjaga kesehatan tubuh. Salah satunya kesehatan saluran pencernaan.

"Kita tahu sayur dan buah mengandung antioksidan dan tinggi serat, penting bagi saluran pencernaan sehingga terhindar dari berbagai penyakit termasuk penyakit tidak menular (PTM) seperti kanker usus besar, diabetes," ujar Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, Kamis (14/4/2022).

Baca Juga

Imran mengatakan, anjuran konsumsi sayuran dan buah rutin menjadi bagian Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dicanangkan pemerintah sejak beberapa waktu lalu. Melalui Germas, pemerintah juga mengajurkan masyarakat melakukan aktivitas fisik secara teratur, menghindari rokok dan asapnya yang turut berperan sebagai pencegahan penyakit.

"Peran remaja sebagai agent of change dari Germas sangat penting, harus tahu berbagai pengetahuan melalui media, buku. Setelah tahu, menjadi mau melakukan seperti banyak makan buah dan sayur, setelah itu mampu mengajak orang lain untuk menjadi seperti agent of change dari Germas salah satunya #KerenDimakan," kata dia.

Lebih lanjut mengenai Germas, Ketua Tim Kerja KIE, Kementerian Kesehatan Dwi Adi Maryandi menuturkan, pemerintah melalui Germas berusaha mengupayakan agar masyarakat bisa hidup sehat sehingga penyakit tidak menular (PTM) menurun.

Menurut dia, para anak muda memiliki andil di sini, mengingat PTM seperti semisal hipertensi dan stroke juga mengenai orang berusia muda. Di sisi lain, Adi tak menampik ada faktor risiko seperti kebiasaan merokok, kurang gerak dan kurang asupan serat, yang ikut berkontribusi pada terjadinya PTM.

"Germas ini gerakan agar bagaimana masyarakat bisa hidup sehat. Anak muda, remaja punya andil mewujudkan masyarakat yang sehat. Germas mau kita fokuskan untuk menurunkan PTM. Anak muda terkena stroke, hipertensi, ini cukup banyak. Penyakit tidak mengenal usia," ujar Adi.

Terkait kebiasaan konsumsi buah dan sayur, menurut Adi, merujuk data hanya 1 dari orang di Indonesia yang konsumsinya sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan yakni lima porsi setiap hari. Dia mengatakan, perlu ada pembiasaan agar masyarakat mau mengonsumsi sayur dan buah sesuai rekomendasi Kementerian Kesehatan, sama halnya dengan pemakaian masker selama pandemi Covid-19 yang melanda dua tahun terakhir.

"Kalau sekarang tidak pakai masker keluar rumah kayak ada yang hilang. Ini namanya perubahan perilaku. Harus dibiasakan. Dari teorinya minimal 6 bulan kita melakukan perilaku tersebut sudah ada rasanya hilang," kata dia.

Di sisi lain, pembiasaan ini juga membutuhkan dukungan dalam bentuk kebijakan. Pihak sekolah, misalnya, dianggap mempunyai peran penting menanamkan budaya sehat dini termasuk konsumsi buah dan sayur pada siswa-siswa sehingga perlahan mereka terbiasa.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement