REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman melakukan pembukaan kembali sejumlah destinasi wisata yang ada di lereng Gunung Merapi. Pembukaan didasari penurunan daerah potensi bahaya dan menyambut libur panjang Hari Raya Idul Fitri 2022.
Kepala Dispar Sleman, Suparmono, sudah pula mengeluarkan Surat Edaran terkait. Ia menerangkan, penurunan potensi bahaya aktivitas Gunung Merapi diterapkan ke Kalurahan Glagaharjo, Kepuharjo dan Kalurahan Umbulharjo di Kapanewon Cangkringan.
Kemudian, Kalurahan Purwobinangun di Kapanewon. Ia menekankan, pembukaan kembali untuk sejumlah destinasi wisata didasari pula koordinasi dengan BPBD Kabupaten Sleman pada 14 April 2022. Meski begitu, tidak semua destinasi wisata dibuka.
Suparmono menerangkan, aktivitas Merapi saat ini di tingkat Siaga dengan potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas di selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong 2-5 kilometer, Sungai Bedok, Krasak dan Bebeng sejauh tujuh kilometer.
Destinasi wisata yang dibuka lagi ada Bukit Klangon, Bunker Kaliadem, Petilasan Mbah Maridjan (Kinahrejo), Wisata Religi Turgo dan Jip Wisata Lava Tour. Dibuka dengan syarat pengelola melakukan pendampingan petugas SAR selama operasional.
"Serta, memiliki prosedur tetap penanganan kondisi darurat erupsi Gunung Merapi, berkonsultasi dengan BPBD Kabupaten Sleman," kata Suparmono, Kamis (14/4/2022).
Meski begitu, kegiatan wisata trekking Merapi dan paket jip Sunrise Merapi masih ditutup. Jika terjadi peningkatan aktivitas Merapi yang tiba-tiba dan dikhawatirkan membahayakan, pengelola segera menutup wisata secara mandiri.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Suparmono.
Suparmono meyakini, dalam waktu dekat sektor pariwisata akan mendapat pemasukan yang besar. Optimisme itu muncul ketika pemerintah menetapkan akan ada 10 hari libur jelang Hari Raya Idul Fitri mendatang, yang akan memberi pengaruh besar.
Maka itu, ia menekankan, Sleman harus segera berbenah untuk menjadi tuan rumah yang bertanggung jawab kepada siapapun yang datang, terutama kepada wisatawan. Suparmono menegaskan, sudah berkoordinasi dengan semua OPD-OPD terkait.
Suparmono mengungkapkan, narasi positif ini muncul mengingat pada libur Natal dan Tahun Baru 2021 saja ada pengaruh yang sangat besar ke sektor pariwisata. Padahal, kala itu libur tidak terlalu panjang ditambah masih kondisi pandemi.
Belum lagi, ia mengingatkan, saat ini sebagian besar masyarakat sudah mendapat vaksin tahap satu dan tahap dua, ditambah tahap tiga atau booster. Sehingga, masing-masing destinasi sudah siaga menyiapkan pelayanan menyambut wisatawan.
"Nataru yang tidak begitu lama saja pengaruh sudah begitu besar, apalagi besok," kata Suparmono.