REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Murid Merdeka (FMM) Goes to City mengajak murid Indonesia untuk mengembangkan minat dan bakat sebelum memasuki dunia kampus. Kegiatan FMM berisi lomba-lomba untuk mengasah kecerdasan, inovasi, dan daya saing murid Indonesia serta bertujuan untuk mengasah kemampuan diri untuk persiapan kuliah.
"Lomba-lomba ini juga bisa menjadi portfolio siswa SMP-SMA untuk persiapan kuliah. Lomba yang diselenggarakan adalah Empowering Student Challenge, Intelligence Student Cup, dan Innovative Student Expo,” ujar Chief of Sekolah.mu, Farli Sukanto, dalam siaran persnya, Sabtu (16/4/2022).
FFM diselenggarakam oleh Sekolah.mu, suatu platform blended learning. Lebih lanjut Farli mengatakan, finalis lomba di FMM nantinya akan dimentori oleh sosok-sosok yang ahli dalam berkarya dan berinovasi. FMM juga menawarkan total hadiah Rp 300 juta untuk kontestan tiga lomba.
Saat roadshow daring pertama untuk wilayah Jakarta, FMM mengundang dua key opinion leader (KOL) yang membagikan pengalamannya saat berjuang memperoleh beasiswa. Seperti Deris Nagara yang merupakan penerima beasiswa dari President University, Hogeschool van Arnhem en Nijmegen di Belanda.
“Kita harus membuat beasiswa plan karena kita tidak mungkin apply satu dua kampus saja,” kata Deris.
Hal pertama yang harus dilakukan, menurut Deris, adalah mengategorikan dulu beasiswa apa yang diincar. Apakah itu beasiswa dalam dan luar negeri, jenjang S1 atau S2, dan jenis beasiswa dari pemerintah atau kampus terkait.
Dia mencontohkan saat ini ada program beasiswa yang sedang digandrungi di salah satu Universitas di Korea Selatan dan jalurnya langsung dari kampus. Ketika ditanya kiat keberhasilannya untuk bisa mendapatkan beasiswa, Deris mengungkapkan agar sedari SMP dan SMA rajin ikut kegiatan ekstrakurikuler dan mengikuti kompetisi.
Dia sendiri sejak SD bahkan sudah sering mengikuti lomba, mulai dari story telling bahasa Sunda dan ikut klub bahasa. Hal tersebut ternyata menjadi portofolio yang menjadi nilai tambah ketika mengajukan beasiswa.
Selain itu, menurut dia, pihak kampus saat ingin menerima pengajuan beasiswa tidak hanya mempertimbangkan nilai akademis saja, namun juga bagaimana calon mahasiswa memberikan kontribusi untuk komunitasnya.
Meski memiliki sederet prestasi, Deris mengaku pernah gagal. Bahkan meski sejak SD hingga SMA selalu jadi ranking pertama, nyatanya dia gagal saat ujian SIMAK UI. Tetapi justru dari sanalah Deris mendapatkan jalan lain dan mengajukan beasiswa sekolah di Belanda.
“Kegagalan memang ada, itu jalan menuju kesuksesan tapi yang lebih penting bagaimana kita bangkit. Jadi jangan pernah takut untuk gagal, scholarship bukan segalanya,” kata Deris.
Selain Deris, ada Zhafira Aqyla yang berbagi pengalamannya saat mendaftarkan beasiswa. Mahasiswa Peneliti Universitas Osaka, Jepang, itu mengambil program studi pendidikan seksual. “Dulu dari kecil ada keinginan kuliah di luar negeri, menurutku ini penting untuk pengembangan diriku. Jadi sejak awal aku bercita-cita S1 harus di luar, aku mempersiapkan itu,” ujar Zhafira.
Untuk beasiswa, menurutnya, harus dipersiapkan jauh-jauh hari. Selain itu hal yang dipertimbangkan pihak kampus tak hanya rapor sekolah saja, tapi termasuk prestasi sehingga ketika ada kesempatan mengikuti lomba jangan dilewatkan. Mengikuti lomba, seperti Festival Murid Merdeka yang diadakan Sekolah.mu juga bisa menjadi cara untuk mengetahui passion yang cocok. Karena dengan mencoba banyak hal baru seseorang akan mengetahui minatnya.
“Mengikuti lomba bisa jadi proses self development juga. Pihak universitas tidak hanya melihat kecerdasan kita, tapi juga prestasi non akademik kita,” tutur Zhafira.
FFM Goes to City merupakan rangkaian roadshow daring yang diadakan Sekolah.mu di lima kota. Kegiatan itu menghadirkan narasumber di bidangnya dan bintang tamu KOL yang akan memberikan banyak pengetahuan baru untuk para peserta.
Setelah FMM Goes to City pertama yang berlangsung di Jakarta pada 13 April 2022, selanjutnya FMM Goes to City juga akan diadakan secara online sepanjang bulan April 2022. Antara lain di Bandung pada 17 April, Yogyakarta pada 20 April, Surabaya pada 24 April, dan Makassar pada 26 April.