REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Berpuasa sambil mengemudi jarak jauh tentu jadi tantangan tersediri bagi pengendara. Hal ini pun perlu diperhatikan bagi pengendara yang akan mudik beberapa hari sebelum lebaran sehigga bisa mudik dan berpuasa dengan nyaman dan aman.
Dokter Umum Rumah Sakit Pertamina Jaya, Daniel Bramantyo mengatakan, salah satu hal utama yang harus diperhatikan adalah soal pemilihan timing dalam melakukan perjalanan. Dia menyarankan agar pengendara dapat merencanakan waktu perjalanan dengan baik.
Mengingat, perjalanan malam hari ternyata sangat tidak disarankan, karena kondisi gelap yang dipadukan dengan sorotan lampu kendaraan dari lawan arah sangat berpengaruh terhadap penglihatan.
“Hal ini membuat pupil mata bekerja lebih berat dan berpotensi menciptakak blindspot atau keterbatasan penglihatan,” kata Daniel dalam sebuah diskusi beberapa waktu lalu.
Disarankan agar pengendara melakukan perjalanan saat pagi, siang atau sore hari sehingga bisa mengemudi dengan visibilitas yang optimal.
"Jika memang harus mengemudi sembari berpuasa, saya juga menyarankan agar tidak mengemudi sendirian secara terus menerus. Sebaiknya, ajak anggota keluarga lainya yang bisa mengemudi secara bergantian,” kata dia.
Dengan begitu, perjalanan bisa dilakukan dengan cepat dan aman karena pengemudi memiliki waktu untuk berisitrahat sambil tetap melanjutkan perjalanan.
Selain itu, jika total perjalanan lebih dari 12 jam, maka sangat disarankan untuk menyempatkan bermalam di penginapan. Hal ini diperlukan agar pengemudi dapat beristirahat dengan optimal dan dapat melanjutkan puasa dengan baik pada kesesokan harinya.