REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tiga astronot China kembali ke Bumi pada hari Sabtu (16/4/2022). Mereka kembali setelah 183 hari di luar angkasa.
Tim telah berhasil menyelesaikan misi awak terpanjang China saat mengejar tujuannya menjadi kekuatan luar angkasa utama. Setelah mendaratkan rover di Mars dan mengirim probe ke Bulan, pesawat ruang angkasa Shenzhou-13 adalah misi terbaru dalam upaya Beijing untuk menandingi AS.
Menurut rekaman langsung dari lembaga penyiaran negara CCTV, kapsul itu mendarat di awan debu. Kru darat bergegas ke kapsul dengan helikopter setelah menjauh dari lokasi pendaratan.
Setelah enam bulan berada di stasiun luar angkasa Tiangong China, dua astronaut pria, yaitu Zhai Zhigang dan Ye Guangfu serta satu wanita, yaitu Wang Yaping kembali ke Bumi sesaat sebelum pukul 10 pagi waktu Beijing (0200 GMT).
Saat para astronot bergiliran melaporkan bahwa mereka dalam kondisi fisik yang baik, tim darat merayakannya. Sekitar 45 menit setelah mendarat, Zhai adalah orang pertama yang muncul dari kapsul, melambai dan menyeringai ke kamera saat dia didudukkan di kursi yang dibuat khusus dan dibungkus selimut oleh pekerja lapangan.
"Saya bangga dengan negara heroik kita," kata Zhai.
Oktober lalu ketiganya diluncurkan di atas pesawat ruang angkasa Shenzhou-13 dari Gurun Gobi barat laut China. Peluncuran ini sebagai misi kedua dari empat awak untuk merakit stasiun ruang angkasa Tiangong, stasiun ruang angkasa permanen pertama di negara itu. Tiangong dalam bahasa China berarti "istana surgawi".
November lalu, Wang menjadi wanita China pertama yang melakukan perjalanan luar angkasa, saat dia dan rekannya Zhai menyelesaikan misi enam jam untuk memasang peralatan stasiun luar angkasa.
Komandan misi Zhai, 55, adalah mantan pilot pesawat tempur yang ambil bagian dalam perjalanan luar angkasa pertama China pada 2008. Sementara Ye adalah seorang pilot di Tentara Pembebasan Rakyat.