REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- STEI SEBI lewat Sebi Social Fund, Wakaf Sukses, dan Yayasan BIMAN mengdakan seminar ekonomi syariah di kampus STEI SEBI Depok, pada Ahad (17/4). Tema yang dibahas adalah wakaf, yakni peran inovasi teknologi dalam pengembangan wakaf.
Rangkaian acara seminar tersebut diisi dengan peluncuran aplikasi Wakafin-pro dari Wakaf Sukses. Juga, penandatanganan beberapa MoU mengenai peningkatan pendidikan dan juga pengembangan LSM berbasis wakaf.
Selain itu, seminar yang diadakan secara online menggunakan media Zoom Meeting yang didukung oleh Permata Bank Syariah dan Badan Wakaf Indonesia. “Rangkaian seminar ekonomi syariah ini bertujuan untuk memberitahukan kepada masyarakat baik akademisi maupun praktisi terkait inovasi teknologi khususnya dalam bidang wakaf,” kata Ketua STEI SEBI Sigit Pramono PhD dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Saat memberikan kata sambutannya, Sigit menyatakan inovasi teknologi adalah sebuah keniscayaan dalam pengembangan wakaf. “Inovasi teknologi wakaf tersebut dapat memberikan kontribusi bagi pemberdayaan masyarakat,” ujar Sigit.
Saat ini masih terjadi kesenjangan antara realisasi dana wakaf dan potensinya. Hal itu diungkapkan Komisioner Badan Wakaf Indonesia (BWI) Dr Irfan Syauqi Beik saat memberikan pidato kunci (keynote speech).
“Perolehan dana wakaf uang di Indonesia meningkat 235 persen, namun peningkatannya hanya sebesar 0,5 persen dari jumlah keseluruhan potensi yang mencapai Rp 180 trilliun pada tahun 2021 seperti yang dilansir di knks.go.id,” kata Irfan.
Untuk itu, Irfan menambahkan, BWI lewat komisionernya mengapresiasi kerja sama yang dilakukan STEI SEBI dengan lembaga keuangan syariah seperti; Wakaf Sukses, Yayasan BIMAN, dan PT Permata Bank Syariah Tbk untuk pengembangan di bidang penghimpunan dan penyalurannya untuk peningkatan pendidikan dan pengembangan LSM berbasis wakaf.
Acara inti seminar diisi dengan pemaparan program wakaf dari Nazir Wakaf Sukses, Nazir Wakaf Yayasan BIMAN dan Nazir Wakaf Yayasan Bina Tsaqofah (SEBI Social Fund). Pemaparan tersebut langsung di awakan oleh direktur dari masing masing lembaga nazir tersebut.
Acara ini dihadiri lebih dari 100 peserta baik offline maupun online. Peserta aktif bertanya. Salah satu pertanyaannya bagaimana cara meningkatkan perolehan wakaf. Pertanyaan ini dijawab dengan trust (kepercayaan) dari masyarakat dalam pengelolaan wakaf pada lembaga yang dipegang (lembaga wakaf). Seminar yang dibuka sejak pukul 09.00 itu diakhiri dengan doa dan ditutup pada 11.55 WIB.