REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan China telah menemukan sembilan bintang baru yang belum berevolusi menggunakan Large Sky Area Multi-Object Fiber Spectroscopic Telescope (LAMOST). Di dalam sembilan bintang ini ditemukan kelimpahan lithium sangat tinggi. Makalah yang diterbitkan di arXiv.org pada 7 April merinci penemuan tersebut.
Meskipun sebagian besar bintang memiliki kelimpahan litium yang rendah, beberapa di antaranya memiliki banyak litium (Li), lebih dari nilai meteorit 3,3 dex.
Model yang ada saat ini belum bisa menjelaskan bagaimana kelimpahan lithium itu bisa terjadi. Studi tentang bintang yang tidak berevolusi yang sangat kaya litium diperlukan untuk lebih memahami mekanisme peningkatan litium.
Studi baru oleh Taisheng Yan dari Universitas Akademi Ilmu Pengetahuan China di Beijing, China, dan rekannya, yang melaporkan penemuan sembilan bintang baru dari kelas ini, dapat menjadi terobosan dalam bidang ini.
"Kami menemukan sembilan bintang super kaya Li yang belum berevolusi dengan NLTE (keseimbangan termodinamika non-lokal) kelimpahan Li A(Li) lebih tinggi dari 3,8 dex dari LAMOST-MRS, yang merupakan sampel terbesar dari jenis bintang semacam itu," tulis para peneliti.
Kelimpahan lithium dari sembilan bintang yang baru ditemukan sangat tinggi, menyiratkan bahwa mereka memiliki sejarah pengayaan lithium. Bintang-bintang dalam penelitian ini memiliki jari-jari yang berkisar antara 0,89 hingga 2,51 jari-jari matahari.
Massanya berkisar antara 0,78 hingga 1,6 massa matahari. Selain bintang terpanas, UCAC4 629-030411, yang memiliki suhu efektif 6.807 K, suhu efektif bintang-bintang ini diukur antara 5.100 K dan 5.800 K.
Untuk mengkonfirmasi skenario ini, diperlukan lebih banyak penelitian. Para peneliti berharap bahwa survei spektroskopi resolusi menengah (MRS) LAMOST yang berkelanjutan dapat mengungkap lebih banyak bintang yang tidak berevolusi yang sangat kaya lithium.