REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pasca-Sarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan subvarian baru Omicron berjenis BA.2.12. Varian BA.2.12.1 dilaporkan menjadi penyebab kenaikan angka kasus COVID-19 di New York, Amerika Serikat.
"Diperkirakan lebih cepat tumbuh, disebutkan 'growth advantage'-nya 23 hingga 27 persen di atas varian BA.2 yang biasa," kata Tjandra Yoga Aditama melalui pernyataan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa (19/4/2022).
Tjandra mengatakan, pada 13 April 2022 Departemen Kesehatan Negara Bagian New York AS melaporkan kemunculan subvarian terbaru BA.2.12 dan BA.2.12.1. Subvarian tersebut saat ini mendominasi dalam jumlah 80,6 persen dari kasus COVID-19 di seluruh negara bagian New York.
"Diperkirakan memang menjadi penyebab utama kenaikan kasus di New York," katanya.