REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Jelang Idul Fitri 1443 Hijriah aktivitas mudik dan persiapan perayaan lebaran tahun ini semakin terasa semarak, terutama setelah pemerintah kembali membuka izin mudik setelah dua tahun larangan Pandemi Covid-19. Urusan transportasi dan pangan mulai dari kelangkaan hingga kenaikan harga sering jadi persoalan, karena itu DPR meminta pemerintah segera perbaiki kedua hal tersebut.
Anggota Komisi VI DPR RI Melani Leimena Suharli menekankan selain memperbaiki kedua sektor itu, yakni transportasi dan pangan, kedua sektor itu juga harus didukung kesiapan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Karena itu ia mengapresiasi upaya yang tengah dilakukan oleh BUMN transportasi dan pangan jelang mudik Lebaran 2022 ini.
“Tentunya kita mengapresiasi BUMN yang bergerak di sektor transportasi dan juga pangan. Mereka tentunya sudah mengantisipasi, mulai dari segi kesehatan, supaya jangan tertular Covid-19, kemudian dari segi transportasi, setelah dari tahun 2020 tidak ada mudik Lebaran, pasti juga banyak masyarakat yang berbondong-bondong, itu juga perlu diantisipasi,” papar Melani, dalam keterangannya Kamis (21/4/2022).
Melani menyampaikan agar BUMN di sektor transportasi memastikan masyarakat mendapatkan tiket untuk mudik, dan memastikan keamanan mereka ketika melakukan perjalanan mudik. Selain itu, ia juga meminta agar BUMN transportasi berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan juga menyediakan posko-posko kesehatan guna menangani kondisi kesehatan masyarakat ketika melakukan perjalanan mudik.
“Perlu antisipasi untuk menangani apabila terjadi kecelakaan bahkan kelahiran. Juga harus diperhatikan dari sisi kebersihan dan kenyamanan pemudik, seperti penambahan toilet hingga tersedianya fasilitas tempat ibadah,” tambah Melani.
Politisi Partai Demokrat itu mengatakan, momentum ini juga bisa dijadikan kesempatan bagi BUMN transportasi menambah pemasukan (income), mengingat beberapa waktu lalu sempat mengalami kerugian akibat menurunnya jumlah penumpang. Kemudian, ia juga turut memperhatikan persiapan dari BUMN di sektor pangan.
Melani menyampaikan bahwa BUMN di sektor pangan, seperti PT Rajawali Nusantara/ID Food dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, juga perlu melakukan langkah antisipasi. Diantaranya memastikan distribusi dan ketersediaan bahan pangan jelang hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah.
“Baik komoditas pangan impor maupun lokal, stok-stok itu sudah harus disiapkan. Sehingga, mereka semua sudah siap untuk mengantisipasi apabila terjadi kekurangan pangan akibat melonjaknya jumlah permintaan, sebab mereka sudah memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut,” paparnya.
Melani berharap tidak ada kendala-kendala di luar persiapan tersebut, baik dari segi pengangkutan pemudik maupun pendistribusian pangan, salah satunya yang saat ini banyak digunakan oleh masyarakat yaitu minyak goreng. BUMN di sektor pangan agar melakukan langkah antisipasi supaya stok dan harga minyak goreng tetap terjaga di pasaran, sehingga masyarakat tidak menderita."Kami mengimbau agar pemerintah segera mengusut dan menangkap apabila ada mafia yang membuat harga minyak goreng tersebut melambung tinggi dan langka di pasaran,” katanya.