REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada Jumat (22/4/2022), Google menampilkan timelapse perubahan kondisi bumi di mesin pencari google.com. Setiap peringatan Hari Bumi, Doodle Google membahas topik yang mendesak. Kali ini, Google membahas perubahan iklim.
Menurut laman resmi, Google Earth Timelapse menggunakan citra selang waktu nyata untuk menampilkan Doodle. Lewat Doodle, pengguna bisa melihat dampak perubahan iklim di empat lokasi berbeda.
Keempat lokasi tersebut adalah Gunung Kilimanjaro di Afrika, area gletser Sermersooq di Greenland, kawasan terumbu karang Great Barrier Reef di Australia, dan area hutan Harz di Jerman. Timelapse menunjukkan perubahan area dalam kurun waktu tertentu. Misal, timelapse Gunung Kilimanjaro menunjukkan perubahan dalam kurun waktu 1986 hingga 2020.
Menurut timelapse, perubahan yang terjadi di Gunung Kilimanjaro adalah semakin berkurangnya area hijau. Jika dilihat dari waktu 1986, area hijau di sekitar masih sangat banyak dibandingkan yang tersisa pada tahun 2020.
Saat timelapse Doodle di-klik di mesin pencari, pengguna akan dibawa ke hasil pencarian dengan kata kunci “perubahan iklim.” Hasil pencarian akan menampilkan deretan fakta terkait perubahan iklim hingga dampaknya dalam jangka panjang terhadap bumi.
Dengan cara ini, pengguna dapat memahami dampak perubahan iklim terhadap lingkungan. Terlebih, Google menampilkannya dengan ilustrasi perbandingan timelapse hingga sekarang.
“Bertindak sekarang dan bersama-sama untuk hidup lebih berkelanjutan diperlukan untuk menghindari dampak terburuk dari perubahan iklim. Buka di sini untuk mempelajari lebih lanjut tentang perubahan iklim dan bagaimana Anda dapat mengambil tindakan,” kata Google.