Senin 25 Apr 2022 00:58 WIB

Tidur Cukup Bantu Lebih Produktif

Pria jauh lebih cepat dalam durasi tidur jika dibandingkan dengan wanita,

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani / Red: Dwi Murdaningsih
Bangun tidur (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Bangun tidur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidur yang cukup bermanfaat bagi tubuh. Tidur cukup bisa memberikan dampak langsung seperti bangun tidur lebih berenergi dan fit, menjaga kondisi mood, menjaga berat badan, menjaga kadar gula darah.

Cukup tidur juga baik untuk menjaga daya tahan kekebalan tubuh dan fungsi otak. Hal ini tentunya akan membantu kita menjadi lebih produktif, meningkatkan daya ingatan, lebih fokus dan lebih konsentrasi dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari. 

Baca Juga

Baru-baru ini Zepp health mengeluarkan hasil riset dan studi terkait jumlah rata-rata tidur harian di beberapa negara dan kaitanya dengan kesehatan. Dalam hasil risetnya ditemukan bahwa durasi waktu tidur per hari seseorang sangat menentukan dan berkaitan erat dengan index kesehatan seperti BMI, tensi jantung, hingga rata-rata tingkat stress seseorang. 

 

Selain itu, Zepp health juga menemukan bahwa terdapat hubungan yang erat antara jumlah langkah kaki harian seseorang dengan kualitas dan jumlah tidur seseorang serta kaitannya terhadap kesehatan jantung.

 

Melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id beberapa waktu lalu, penelitian terkait kualitas tidur yang dilakukan oleh Zepp health secara global menemukan, setidaknya di 2021 rata-rata durasi tidur seseorang adalah tujuh jam sembilan menit, terjadi penurunan  sebanyak dua menit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 

Menariknya, pria jauh lebih cepat dalam durasi tidur jika dibandingkan dengan wanita, terdapat sekitar 15 menit lebih cepat. Data ini diambil dari total sampel penduduk di dunia, dan menariknya Indonesia berada di posisi terendah dibandingkan beberapa negara di dunia terkait dengan rata-rata durasi tidur harian penduduknya.

 

Rata-rata orang di Indonesia hanya tidur sebanyak enam jam 36 menit setiap harinya, dan masih berada di bawah Jepang dengan durasi tidur rata-rata penduduknya sebanyak enam jam 44 menit dan Malaysia dengan durasi rata-rata tidur penduduknya sebanyak enam jam 46 menit. 

 

Sedangkan negara Belgia, Republik Irlandia, dan Belanda adalah tiga negara teratas dengan jumlah durasi rata-rata tidur penduduknya, yaitu tujuh jam 30 menit. Secara global penduduk di dunia pun dinyatakan kurang tidur atau tidur dibawah tujuh jam sehari selama 59 hari dalam setahun. Hal ini meningkat sebanyak tujuh hari jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 

Lantas apa kaitannya kurang tidur dan dampak langsungnya terhadap kesehatan? Menurut hasil riset dari Zepp health, setelah tujuh hingga delapan jam beristirahat, tingkat BMI, detak jantung, dan skor tidur seseorang menunjukan hasil yang positif dan jauh lebih baik jika dibandingkan dengan mereka yang tidur dibawah tujuh jam.

 

Selain itu masing-masing individual yang tidur tujuh hingga delapan jam setiap harinya menunjukan tingkat stres  mereka berada di level rileks. Detak jantung mereka pun berada pada titik paling optimum ketika tidur di antara tujuh  jam sehari. 

 

Zepp health juga memiliki temuan akan korelasi antara jumlah langkah kaki saat berjalan kaki setiap harinya mampu meningkatkan kualitas tidur seseorang. Setidaknya mereka yang setiap harinya secara konsisten berjalan kaki sebanyak 8.000 hingga 16.000 langkah, memiliki tingkat kualitas tidur yang tertinggi.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement