REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pendarat Badan Antariksa Amerika (NASA) InSight Mars mungkin tidak begitu dikenal seperti penjelajah (rover) Perseverance dan Curiosity. Namun, penjelajah tersebut telah melakukan pekerjaan penting dalam memahami lebih banyak tentang interior Mars dan bagaimana planet ini diguncang oleh gempa.
Dilansir dari Digital Trends, Senin (25/4/2022), sekarang, para peneliti telah mengidentifikasi dua gempa mars terbesar yang terlihat hingga saat ini.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal The Seismic Record, menjelaskan bagaimana dua gempa Mars terdeteksi dari data InSight. Yang pertama terjadi pada 25 Agustus 2021, dan yang kedua tak lama setelah itu pada 18 September 2021.
Kedua peristiwa ini signifikan karena sejumlah alasan. Pertama, peristiwa itu adalah gempa mars terbesar yang terdeteksi hingga saat ini. Kedua, gempa terjadi di sisi jauh Mars dari InSight, sementara sebagian besar gempa mars yang terdeteksi berasal dari dekat pendarat.
Gempa Agustus, yang disebut S0976a, berkekuatan 4,2 sedangkan gempa September, disebut S1000a, berkekuatan 4,1. Kekuatan ini membuat gempa tersebut lima kali lebih kuat dari gempa Mars yang terdeteksi sebelumnya.
Gempa pertama berlangsung dalam periode khas beberapa detik. Namun, gempa kedua berlangsung lama. Totalnya 94 menit, menjadikannya peristiwa terlama yang tercatat sejauh ini. Itu juga memiliki frekuensi yang luar biasa luas, yang berarti energinya menyebar di seluruh frekuensi dari 0,1Hz hingga 5Hz.
“Tidak hanya itu peristiwa terbesar dan terjauh dengan margin yang cukup besar, S1000a memiliki spektrum dan durasi tidak seperti peristiwa lain yang diamati sebelumnya,” kata pemimpin peneliti peneliti Anna Horleston dalam sebuah pernyataan.
Gempa pertama sangat menarik karena ditemukan berasal dari jaringan ngarai Valles Marineris. Para peneliti sebelumnya telah memperkirakan akan ada aktivitas seismik di wilayah ini, tetapi ini adalah pertama kalinya mereka benar-benar menemukannya di sana. Sebaliknya, sebagian besar gempa mars yang terdeteksi hingga saat ini berasal dari wilayah Cerberus Fossae.
Gempa ini berasal dari sisi jauh planet dari pendarat InSight, di area yang disebut zona bayangan inti. Ini adalah wilayah di mana gelombang seismik (disebut gelombang P dan S) tidak dapat merambat langsung ke pendarat, karena inti planet menghalanginya. Untuk mendeteksi asal gempa, peneliti harus melihat pantulan gelombang ini (gelombang PP dan SS).
Kemampuan mendeteksi gempa mars yang datang dari zona ini merupakan pencapaian besar dalam seismologi di Mars.
“Merekam peristiwa di dalam zona bayangan inti adalah batu loncatan nyata untuk pemahaman kita tentang Mars. Sebelum dua peristiwa ini, mayoritas seismisitas berada dalam jarak sekitar 40 derajat dari InSight,” kata Savas Ceylan, rekan penulis makalah dari lembaga ETH Zürich.