REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- India kembali melanjutkan upaya pekerjaan pendaratan di Bulan. Menurut kepala badan antariksa negara India, upaya kedua negara itu untuk mendaratkan pesawat ruang angkasa di bulan kemungkinan akan didorong hingga 2023.
Ketua Organisasi Penelitian Luar Angkasa India (ISRO) S. Somanath, mengatakan kepada saluran berita India NewsX bahwa pendarat bulan Chandrayaan 3 sedang dalam tahap perakitan. Tim masih menguji sistem vital, yang berarti peluncuran, yang sebelumnya dijadwalkan pada Agustus, bisa ditunda sampai tahun depan.
“Saat ini, kami sedang menguji sistem propulsi karena, Anda tahu, terakhir kali kami memiliki masalah dengan itu,” kata Somanath, dilansir dari Space, Senin (25/4/2022).
Komentar itu merujuk pada misi Chandrayaan 2 2019, yang mencakup pengorbit, pendarat, dan penjelajah. Pengorbit bulan telah beroperasi dengan sukses selama lebih dari dua tahun, tetapi pendarat Vikram mengalami pendaratan keras setelah kehilangan kendali atas daya dorong pesawat ruang angkasa.
Untuk menghindari kejadian serupa dengan Chandrayaan 3, ISRO telah melakukan penyesuaian pada pendarat. “Ada perubahan dalam sistem propulsi. Kami sedang menjalani pengujian di pusat propulsi cair di Mahendragiri,” kata Somanath.
Meskipun data dari pengujian sangat baik, ISRO berjalan dengan hati-hati. “Kami ingin pergi dengan sangat, sangat hati-hati kali ini, karena kami tahu bagaimana pergi ke bulan,” kata Somanath.
Misi Chandrayaan 3 mencakup pendarat baru dan penjelajah tetapi bukan pengorbit. Mirip dengan Chandrayaan 2, misi ini diharapkan menargetkan area pendaratan dekat kutub, dan akan beroperasi selama satu hari lunar (14 hari Bumi) di permukaan. Pendarat itu tidak akan mampu bertahan dari dinginnya malam bulan yang ekstrem.