Selasa 26 Apr 2022 06:21 WIB

Berburu Poin di Kejuaraan Asia

Para pemain Indonesia berburu poin di Kejuaraan Asia 2022.

Ganda Putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri (kiri) dan Bagas Maulana (kedua kiri) disaksikan pasangan Hendra Setiawan (kedua kanan) dan Muhammad Ahsan mengangkat trofi juara usai laga final nomor ganda putra All England di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (20/3/2022). Para pemain Indonesia berburu poin di Kejuaraan Asia 2022.
Foto: Antara/PBSI-Badminton Photo
Ganda Putra Indonesia Muhammad Shohibul Fikri (kiri) dan Bagas Maulana (kedua kiri) disaksikan pasangan Hendra Setiawan (kedua kanan) dan Muhammad Ahsan mengangkat trofi juara usai laga final nomor ganda putra All England di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Minggu (20/3/2022). Para pemain Indonesia berburu poin di Kejuaraan Asia 2022.

Oleh Wartawan Republika, Bilal Ramadhan

REPUBLIKA.CO.ID, Kejuaraan Asia 2022 akan mulai dipertandingkan pada Selasa (26/4/2022) ini. Seluruh pemain dari Asia, terutama dari Cina yang kerap selektif mengikuti turnamen, tak mau ketinggalan momen untuk berburu poin dari Manila, Filipina.

Baca Juga

Selama dua tahun sejak pandemi Covid-19 melanda dunia, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) membekukan perolehan poin dari sejumlah turnamen sejak pertengahan 2020 lalu. Para pemain yang turun di turnamen-turnamen sebelumnya, meski menjadi juara, tetap tidak mempengaruhi perolehan poin mereka di peringkat dunia yang selalu dirilis tiap Senin per pekannya.

 

Kini, berhubung terus menurunnya kasus Covid-19 di seluruh dunia, BWF mulai menghentikan freezing poin tersebut. Dan Kejuaraan Asia 2022 menjadi salah satu turnamen yang menjadi starter para pemain dunia untuk berburu poin.

 

Kejuaraan Asia 2022 ini merupakan turnamen sekelas Super 1000. Poin yang dihasilkan dari tunamen ini tentunya sangat besar. Apalagi jika menjadi juara, akan bisa mendongkrak raihan angka para pemain dalam peringkat dunia.

 

Meskipun di Kejuaraan Asia 2022 ini tidak memiliki prize money, antusiasme para pemain dunia untuk bertanding tidak surut. Filipina memang bersedia untuk menggelar Kejuaraan Asia 2022, namun mengakui tidak dapat menyediakan hadiah berupa uang tersebut. Karena urgent-nya pelaksanaan Kejuaraan Asia 2022, dan sudah dua tahun tidak dipertandingkan, maka turnamen ini tetap digelar.

 

Pada Kejuaraan Asia terakhir yaitu pada 2019, Indonesia sama sekali tidak meraih gelar juara. Jepang menjadi juara umum dengan merebut tiga gelar juara melalui Kento Momota di tunggal putra, Akane Yamaguchi di tunggal putri dan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe di ganda putra. Dua gelar sisanya direbut Cina melalui Chen Qingchen/Jia Yifan di ganda putri dan Wang Yilyu/Huang Dongping di ganda campuran.

 

Wakil Indonesia terakhir yang menjadi Juara Asia yaitu pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsit pada 2015. Owi/Butet, begitu mereka disapa, juga harus menunggu enam tahun untuk juara setelah sebelumnya Markis Kido/Hendra Setiawan menjadi Juara Asia 2009. Saat ini pas enam tahun setelah Owi/Butet menjadi juara, apakah ini menjadi pertanda Indonesia akan kembali berjaya di Kejuaraan Asia, tentu saja peluangnya sangat besar.

 

Yang pasti, juara baru dipastikan akan lahir di ganda putra. Sehubungan dengan pemain veteran Jepang, Hiroyuki Endo yang telah menyatakan pensiun setelah Olimpiade 2022. Indonesia sangat berpeluang untuk meraih gelar di sektor ini.

 

Indonesia memang tidak menurunkan pasangan peringkat 1 dunia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo di Kejuaraan Asia tahun ini. Karena Marcus yang sedang menjalani pemulihan pascaoperasi sehingga terpaksa harus absen di beberapa turnamen.

 

Tapi Indonesia sudah siap tempur dengan empat pasangan ganda putra yang berada di pool yang berbeda. Sehingga memungkinkan mereka menciptakan All Indonesian Semifinals. Pasangan senior, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan pun naik menjadi unggulan pertama. Hendra/Ahsan meraih bye di babak pertama karena lawannya dari Jepang, Hiroki Okamura/Masayuki Onodera menyatakan mundur.

 

Di babak kedua, kemungkinan The Daddies akan melawan pasangan Cina, Ren Xiangyu/Tan Qiang. Jika lolos dari hadangan pasangan Cina, mereka akan menghadapi unggulan delapan dari Malaysia yang karirnya sedang menanjak, Nur Izzuddin/Goh Sze Fei di perempat final.

 

Selain Hendra/Ahsan, juga akan tampil pasangan muda yang mengejutkan setelah menjadi juara All England 2022, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri. Bagas/Fikri kemungkinan akan melawan unggulan tiga dari India, Satwiksairaj Rankyreddy/Chirag Shetty.

 

Duo Bakri bisa revans terhadap pasangan India yang telah mengalahkan mereka di turnamen Swiss Terbuka usai menjuarai All England 2022. Jika Bakri terus melaju tanpa hadangan, mereka bisa bertemu seniornya di semifinal yaitu Hendra/Ahsan.

 

Di pool bawah, ada unggulan empat, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang akan menghadapi lawan berat di babak kedua yaitu Liu Yuchen/Ou Xuanyi dari Cina. Jika menang, Fajar/Rian bisa lolos ke semifinal tanpa hadangan usai mundurnya pasangan unggulan tujuh dari Korea, Seo Seungjae/Choi Solgyu yang ada di pool yang sama.

 

Pasangan Indonesia lainnya yaitu Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Rambitan yang mendapatkan bye di babak pertama. Namun di babak kedua, mereka kemungkinan akan melawan unggulan enam dari Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi.

 

Jika lolos ke perempat final, mereka akan ditunggu unggulan dua dari Jepang yang merupakan Juara Dunia 2021, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi. Jika bisa lolos ke semifinal, duo Prayer bisa bertemu dengan seniornya, Fajar/Rian.

 

Selain ganda putra, Indonesia juga berpeluang merebut juara di tunggal putra. Dalam beberapa turnamen terakhir, mungkin Jonatan Christie yang paling berpeluang mengukir kisah manis di Manila. Jonatan menjadi juara di Swiss Terbuka 2022 dan finalis di Korea Terbuka 2022.

 

Sebagai unggulan empat, Jonatan kemungkinan tidak ada hadangan yang berarti untuk melaju ke perempat final. Namun, Jonatan akan melawan Juara Dunia 2021 dari Singapura, Loh Kean Yew di perempat final. Dan kemungkinan akan melawan unggulan pertama, Kento Momota dari Jepang di semifinal. Di babak pertema, Kento akan melawan pemain Indonesia lainnya, Chico Aura Dwi Wardoyo.

 

Anthony Sinisuka Ginting menjadi unggulan kedua di Kejuaraan Asia 2022. Ginting memang menunjukkan prestasi yang menurun dalam beberapa turnamen terakhir. Namun, Ginting diprediksi bisa ke perempat final untuk melawan Srikanth Kidambi dari India sebagai unggulan tujuh.

 

Wakil Indonesia lainnya, Shesar Hiren Rhustavito semoga bisa lolos dari hadangan unggulan tiga dari Malaysia, Lee Zii Jia dan unggulan delapan dari Jepang, Kenta Nishimoto, agar bisa lolos ke semifinal untuk bertemu dengan Ginting.

 

Di sektor lainnya, Indonesia hanya bisa menunggu ada kejutan dari unggulan empat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Pasangan ini memang sedang surut performa mereka. Jika mereka lolos ke semifinal, berpeluang melawan unggulan pertama dari Cina, Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

 

Di ganda putri, Indonesia tidak menurunkan peraih emas Olimpiade 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu. Karena Apriyani yang sedang dalam tahap pemulihan pascacedera. Sedangkan di tunggal putri, turnamen ini menjadi langkah perdana Putri KW yang siap membuat kejutan.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement