Rabu 27 Apr 2022 12:30 WIB

Keamanan, Efektivitas, dan Efek Samping Vaksin HPV yang Diwajibkan untuk Siswi SD

Mengapa vaksin HPV paling efektif bila diberikan pada masa kanak-kanak?

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2020). Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah kanker serviks.
Foto: ANTARA/ Fakhri Hermansyah
Petugas medis menyiapkan vaksin HPV (Human papillomavirus) pada kegiatan bulan imunisasi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 05 Pondok Kelapa, Jakarta Timur, Rabu (26/8/2020). Imunisasi yang diikuti siswi kelas V dan VI untuk mencegah kanker serviks.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksin HPV telah menjadi vaksin wajib mulai 2022 ini untuk siswi sekolah dasar kelas lima hingga enam. Beragam kabar seputar efek samping vaksin HPV mungkin membuat sebagian orang masih merasa ragu terhadap vaksin ini. Padahal, tak semua kabar mengenai efek samping vaksin HPV itu benar.

Human papillomavirus (HPV) bisa menginfeksi sebagian besar individu yang aktif secara seksual. Sistem imun tubuh sebenarnya memiliki kemampuan untuk membantu tubuh pulih dari infeksi HPV dan mengeliminasi virus tersebut dari tubuh. Namun, HPV yang menetap bisa menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti kutil kelamin hingga kanker.

Baca Juga

Vaksin HPV paling efektif bila diberikan pada masa kanak-kanak. American Academy of Pediatrics di Amerika Serikat pun merekomendasikan vaksin HPV sebagai bagian dari vaksinasi rutin untuk anak berusia sembilan hingga 12 tahun.

Meski terbukti aman dan efektif, beragam informasi keliru seputar vaksin HPV kerap memunculkan keraguan pada sebagian orang. Agar tidak terjerumus dengan informasi keliru, berikut ini adalah sejumlah fakta mengenai vaksin HPV yang perlu diketahui, seperti dilansir Insider.

Keamanan dan efektivitas

Pemberian vaksin HPV bisa membantu menurunkan risiko seseorang untuk terinfeksi oleh lebih dari 200 strain HPV. Vaksin ini juga dapat menurunkan risiko terjadinya kutil kelamin dan dapat mencegah hampir 90 persen kanker yang disebabkan oleh infeksi HPV, seperti kanker serviks, kanker tenggorokan, dan kanker anus.

Proteksi yang diberikan vaksin HPV juga berlangsung dalam jangka panjang, setidaknya 10 tahun. Para ahli memprediksi bahwa perlindungan dari vaksin HPV bisa bertahan jauh lebih lama.

Terkait keamanan, National Cancer Institute mengungkapkan bahwa laporan masalah kesehatan serius setelah pemberian vaksin HPV sangat langka, hanya 0,00018 persen atau sekitar 1,8 dari 100.000 dosis yang diberikan. Angka yang sudah sangat rendah ini semakin menurun pada 2015-2018.

Vaksin HPV juga sudah melalui penelitian yang panjang dan luas. Sejauh ini, ada banyak badan dan organisasi kesehatan yang telah mendukung pemberian vaksin HPV.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement