Rabu 27 Apr 2022 13:30 WIB

Berat Badan Berlebih Tingkatkan Risiko Kanker Rahim Hampir Dua Kali Lipat

Salah satu faktor yang pengaruhi risiko kanker rahim ialah berat badan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Usaha menurunkan berat badan (ilustrasi). Hubungan antara obesitas dan kanker rahim sudah diketahui dengan cukup baik.
Foto: www.freepik.com
Usaha menurunkan berat badan (ilustrasi). Hubungan antara obesitas dan kanker rahim sudah diketahui dengan cukup baik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanker rahim merupakan jenis kanker keempat terbanyak pada perempuan. Salah satu faktor yang dapat memengaruhi risiko perempuan terhadap kanker rahim adalah berat badan.

Berat badan berlebih bisa meningkatkan risiko kanker rahim hingga hampir dua kali lipat lebih tinggi. Hal ini diketahui melalui sebuah studi yang dibiayai oleh Cancer Research UK.

Baca Juga

Ada sekitar 120 ribu perempuan dari Australia, Belgia, Jerman, Polandia, Swedia, Inggris, dan Amerika Serikat yang terlibat sebagai partisipan dalam studi ini. Sebanyak 13 ribu partisipanperempuan mengidap kanker endometrium, yaitu kanker yang menyerang lapisan bagian dalam rahim.

Hasil studi menunjukkan bahwa setiap kelebihan lima poin indeks massa tubuh (IMT) yang dimiliki prempuan akan ada peningkatan risiko kanker rahim sebesar 88 persen. Contoh dari kelebihan 5 poin IMT adalah perempuan dengan tinggi badan sekitar 165 cm memiliki kelebihan berat badan sebanyak 12 kg.

"Hubungan antara obesitas dan kanker rahim sudah diketahui dengan cukup baik, namun ini merupakan salah satu studi terbesar yang meneliti seperti apa mekanismenya dalam tingkat molekul," ujar ketua tim peneliti Emma Hazelwood, seperti dikutip dari laman Express, Rabu (27/4/2022).

Cancer Research UK mengungkapkan bahwa ada satu gejala kanker rahim paling umum yang patut diwaspadai perempuan. Gejala tersebut adalah perdarahan abnormal dari vagina.

"Terutama bila terjadi pada perempuan yang sudah berhenti mengalami menstruasi," jelas Cancer Research UK.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement