Rabu 27 Apr 2022 16:36 WIB

Dokter: Cegah Penularan Covid-19 ke Kelompok Rentan Saat Mudik-Silaturahim Lebaran

Dokter ingatkan masih ada potensi penularan Covid-19, terutama ke kelompok rentan.

Calon penumpang menunggu penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (27/4/2022). Dokter ingatkan masyarakat untuk jalankan protokol kesehatan untuk cegah penularan Covid-19.
Foto: ANTARA/Abriawan Abhe
Calon penumpang menunggu penerbangan di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Rabu (27/4/2022). Dokter ingatkan masyarakat untuk jalankan protokol kesehatan untuk cegah penularan Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis pulmonologi dari RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Pompini Agustina S, menjelaskan bahwa protokol kesehatan sangat penting dilakukan saat mudik dan silahturahim Lebaran. Sebab, masih terdapat potensi penularan Covid-19, terutama ke kelompok rentan.

Dalam diskusi virtual Satuan Tugas Penanganan Covid-19 diikuti dari Jakarta, Rabu (27/4/2022), Pompini menyoroti bahwa terdapat 9.739 kasus aktif di Indonesia per 26 April 2022 dengan sekitar 7.000 orang di antaranya melakukan isolasi mandiri di rumah. Dia menjelaskan, dari sekitar 7.000 orang yang melakukan isolasi mandiri tersebut terdapat yang tidak memiliki gejala dan ketika terjadi kontak dengan mereka maka menimbulkan potensi penularan.

Baca Juga

"Ketika tidak melakukan protokol kesehatan maka ketika kita kontak dengan orang sakit, maka akan mudah sekali terjadi penularan. Jadi dengan dilakukan protokol kesehatan sebenarnya kita sedang memutus mata rantai penularan," ujar Pompini, yang juga menjabat sebagai ketua Tim Pokja Penyakit Infeksi Emerging RSPI Prof Dr Sulianti Saroso.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement