REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google meluncurkan bagian keamanan data terbaru untuk pengguna Android di Playstore. Bagian terbaru akan mengharuskan pengembang aplikasi memberi tahu pengguna informasi detail terkait aplikasi. Misal, cara mereka mengumpulkan data, siapa saja yang memiliki akses ke data, dan data apa yang dikumpulkan.
Informasi lebih lanjut yang tersedia bagi pengguna akan mencakup apakah pengembang telah memenuhi syarat praktik keamanan terhadap standar keamanan global, apakah aplikasi telah berkomitmen mengikuti Kebijakan Keluarga Google Play, dan detail yang lebih terperinci terkait praktik keamanan aplikasi.
Dalam postingan blog, Google meminta pengembang merevisi bagian keamanan data saat memperbarui fungsionalitas atau praktik penanganan data aplikasi. Menurut Google, kebijakan baru ini akan membantu pengguna mengetahui nasib data mereka.
“Pengguna ingin tahu untuk tujuan data mereka dikumpulkan dan apakah pengembang membagikan data pengguna dengan pihak ketiga,” kata perusahaan, dilansir ZDNet, Rabu (27/4/2022).
Selain itu, pengguna juga ingin memahami cara pengembang aplikasi mengamankan data pengguna setelah aplikasi diunduh. “Kami merancang bagian keamanan data untuk memungkinkan pengembang menandai dengan jelas data apa yang dikumpulkan dan tujuan data yang digunakan. Pengguna dapat melihat apakah aplikasi memerlukan data tertentu atau hanya sebagai opsional,” ujarnya.
Meskipun peluncuran bagian baru telah dimulai, pengembang memiliki waktu hingga 20 Juli untuk mengisi bagian tersebut. Tidak hanya berfokus pada pengembang, Google juga mendorong pengguna untuk mengakses dasbor privasi Android untuk mengelola izin aplikasi untuk penggunaan data lokasi, mikrofon, opsi kamera, dan meninjau akses data oleh aplikasi. Persyaratan baru datang sebulan setelah Google menghapus aplikasi dengan lebih dari 100 ribu unduhan dari Playstore.