Senin 02 May 2022 23:56 WIB

Cuaca Kurang Bersahabat, Perhatikan Ini Sebelum Anda Mudik Naik Sepeda Motor

Perubahan cuaca yang ekstrem beresiko besar khususnya bagi pengendara sepeda motor

kesiapan kendaraan dan pengendara menjadi kunci keselamatan di jalan saat mudik berlebaran. Tampak aktivitas perawatan sepeda motor di bengkel Suzuki
Foto: suzuki
kesiapan kendaraan dan pengendara menjadi kunci keselamatan di jalan saat mudik berlebaran. Tampak aktivitas perawatan sepeda motor di bengkel Suzuki

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Melakukan perjalanan dengan kendaraan roda dua, khususnya saat mudik lebaran selain perlu kesiapan fisik dan kendaraan juga perlu adanya sarana pendukung yang memadai. Cuaca yang secara ekstrem bisa berubah tidak bersahabat dalam waktu cepat tentunya dapat menuai resiko diperjalanan bagi pengendara sepeda motor.

Jas hujan menjadi salah satu perlengkapan bagi para pengendara sepeda motor karena menjadi alat bantu dan perlindungan di perjalanan. Dalam memilih jas hujan, pengendara sepeda motor harus memperhatikan kualitas jas hujan sehingga berguna dan berfungsi dengan baik.  Menurut Hariadi, Asst. to Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS) dalam keterangan tertulisnya beberapa waktu lalu menyebutkan, ketika pengendara sepeda motor hendak membeli jas hujan, sebaiknya jangan asal memilih. PT SIS memberikan beberapa tips yang perlu diperhatikan ketika hendak memilih jas hujan sebagai berikut:

Baca Juga

1.Hindari Menggunakan Jas Hujan Model Ponco

Meski banyak orang yang tidak memperhatikan model jas hujan karena dianggap tidak penting, ternyata model jas hujan dapat mempengaruhi fungsi dan keselamatan bagi pengendara. Pengendara sebaiknya menghindari model jas hujan ponco karena dapat membahayakan keselamatan. Dengan desainnya yang seperti jubah, bagian bawah jas hujan ponco dapat tersangkut di roda ataupun gir rantai sepeda motor. Selain itu, jas hujan ponco juga tidak efektif untuk melindungi pengendara dari air hujan karena modelnya yang mudah berkibar. Model jas hujan yang disarankan adalah model press agar lebih rapat dan tidak ada celah air masuk.

2.Pastikan Jas Hujan Pas dan Nyaman Dipakai

Ukuran jas hujan dapat mempengaruhi kenyamanan yang berpotensi membahayakan keselamatan. Untuk itu, carilah ukuran jas hujan yang sesuai dengan bentuk tubuh, tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil. Jas hujan yang terlalu besar akan menumpuk atau terlipat di beberapa bagian dan dapat tersangkut di roda maupun gir rantai. Sedangkan jas hujan yang terlalu kecil dapat membuat ruang gerak menjadi terbatas dan tidak berfungsi menutupi pakaian dan tubuh dari terpaan air hujan. 

3.Perhatikan Kualitas Jas Hujan

Bahan jas hujan juga perlu diperhatikan agar tidak mengganggu kenyamanan. Jas hujan berbahan parasut dapat membuat penggunanya kepanasan dan tidak nyaman ketika bergerak dan bernapas, sedangkan jas hujan dari bahan plastik tentu tidak awet karena mudah sobek. Bahan jas hujan yang disarankan adalah coating glossy atau bahan bening yang anti embun, misalnya jas hujan dari bahan polyvinyl chloride (PVC) yang tebal dan kedap.

4.Pilih Jas Hujan Warna Terang

Saran terbaik dalam memilih warna jas hujan adalah warna terang atau mencolok, sehingga membantu pengendara lain melihat keberadaan Anda, terutama di malam hari. Pilihan warna jas hujan yang terang dapat membantu keselamatan pengendara di perjalanan. Pilihan warna yang dapat digunakan misalnya hijau, kuning, oranye, atau merah menyala. Lebih baik lagi jika memilih jas hujan yang dilengkapi dengan scotlite atau reflector. 

5.Kelengkapan SIM dan STNK

Selain jas hujan, perlengkapan seperti STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) dan SIM (Surat Tanda Mengemudi) C yang masih berlaku wajib dibawa. Surat-surat tersebut membuktikan legalitas administratif kendaraan dan bukti bahwa Anda telah memenuhi syarat mengemudikan sepeda motor.

6.Gunakan Helm SNI

Selain kelengkapan SIM dan STNK, pengendara juga harus memastikan bahwa helm yang digunakan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan di Indonesia. Hal tersebut dapat dipastikan dari tulisan/logo SNI yang ada di helm, tali pengikat helm yang sistem penguncinya berfungsi, dan kaca helm yang bersih dan jernih. Model helm full face menjadi rekomendasi terbaik untuk digunakan perjalanan jauh karena menutupi seluruh wajah dan mampu melindungi wajah saat terkena benturan.

7.    Rute Perjalanan

Sebelum melakukan perjalanan, ada baiknya Anda mempelajari rute mana yang akan digunakan. Hal ini untuk menghindari kemacetan hingga salah arah yang bisa mengakibatkan waktu tempuh menjadi terulur, konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros, dan dapat membuat kondisi pengendara menjadi lelah.

8. Periksakan Sepeda Motor ke Bengkel Resmi

Melakukan pemeriksaan sebelum mudik menjadi hal wajib untuk dilakukan. Hal ini untuk memastikan kendaraan diperiksa oleh tenaga ahli, mengurangi kerusakan saatdigunakan, apabila ada suku cadang yang rusak maka akan diganti dengan yangresmi dan pemasangannya sesuai prosedur. Periksalah sepeda motor di bengkelresmi Suzuki yang tersebar di seluruh Indonesia.

9. Perhatikan Muatan

Perjalanan jauh seperti mudik sangat memerlukan kenyamanan berkendara. Olehkarena itu, perhatikan muatan kendaraan. Jangan membawa muatan yangberlebihan, baik muatan penumpang maupun barang bawaan. Hal ini karena muatanyang berlebihan dapat menimbulkan ketidaknyamanan dan membahayakan pengendara.

10. Jangan Memaksakan Diri

Yang tidak kalah penting lainnya adalah jangan memaksakan diri dalam berkendara. Seperti memaksakan diri dalam hal memacu kendaraan maupun memaksakan fisik pengendara saat sudah kelelahan atau mengantuk. Jangan mengebut dan beristirahatlah di tempat yang layak, serta maksimal berkendara setiap 3 jam sekali agar kondisi badan selalu prima dalam berkendara.

"Selama ini, mungkin jas hujan dianggap sepele karena hanya digunakan saat berkendara di saat hujan, namun jas hujan merupakan salah satu peralatan penting para pengendara sepeda motor," kata Hariadi. Suzuki sendiri telah menyiapkan 15 Bengkel Siaga untuk sepeda motor yang berada di sepanjang jalur mudik yang tersebar di Banten, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, serta Jawa Timur dan beroperasi mulai 29 April sampai 6 Mei 2022. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement