REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Teknik berkendara secara eco driving dapat menghemat bahan bakar kendaraan, terutama saat berkendara mudik ke kampung halaman. Tidak hanya itu saja, teknik menggunakan eco driving juga diklaim dapat menyelamatkan para pemilik kendaraan dari kehabisan bensin di jalan saat bensin kendaraan sudah menipis sedangkan tempat pengisian BBM masih terlihat sangat jauh.
Dikutip dari laman resmi Nissan, beberapa waktu lalu, fitur eco driving merupakan cara mengemudi yang bertujuan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar secara efisien serta berperan mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya. Selain efisien, penerapan teknik eco driving juga berkontribusi terhadap program pelestarian lingkungan dengan mengurangi sumbangan gas CO2 yang selama ini kendaraan bermotor menjadi sumber emisi karbon terbesar nomor 3.
Teknik eco driving merupakan bagian dari tiga aspek keahlian mengemudi yang wajib dikuasai pengemudi. Dua lainnya antara lain defensive driving yang bertujuan untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang, serta safety driving yang mengutamakan teknik mengemudi aman dan selalu berpikir jauh ke depan terhadap segala kemungkinan yang ada.
Menariknya, eco driving mengombinasikan teknik mengemudi safety driving dengan psikologi defense driving. Di situlah akhirnya tercipta teknik mengemudi yang menghemat waktu dan biaya, aman, serta ramah lingkungan yang bisa dimanfaatkan oleh para pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat selama perjalanan mudik.
Berikut poin penting dalam penerapan teknik eco driving yang bisa diaplikasikan:
1. Penekanan pedal gas secara perlahan.
Start dengan akselerasi tinggi hanya akan menyebabkan konsumsi BBM secara berlebihan. Tidak membebani mesin dengan putaran RPM yang berlebih. Batasi pindah gigi di putaran 2000 RPM agar pemakaian bahan bakar tetap optimal.
2. Jaga jarak aman terhadap mobil di depan, 2-3 meter adalah jarak yang dianjurkan (tergantung kondisi lalu lintas di jalan, semakin tinggi kecepatan semakin jauh jarak yang dibutuhan antar kendaraan guna menghindari tabrakan beruntun).
3. Tekan pedal gas secara halus saat macet. Menekan pedal gas dalam-dalam di awal setelah terhenti akan menyedot BBM dalam jumlah besar karena mesin membutuhkan tenaga besar.
4. Jarang melakukan posisi kaki setengah kopling (untuk transmisi manual).
5. Pemanfaatan engine break untuk pengereman.
6. Menghindari mesin terlalu lama menyala saat idling. Ada baiknya untuk mematikan saat berhenti lebih dari 10 menit.
7. Temperatur AC dalam posisi ideal, bukan pada suhu maksimal.
8. Menutup jendela saat kecepatan tinggi.
9. Tidak agresif saat mengemudi (melaju sesuai dengan kondisi lalu lintas dan keadaan jalan).