REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menjadi sorotan setelah dia terlihat gemetar dalam rekaman yang baru muncul. Ini bukan pertama kalinya orang kuat Rusia itu memicu spekulasi mengenai kesehatan dan kondisi psikologisnya, menyusul keputusannya untuk melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Dilansir Express.co.uk pada Kamis (28/4/2022), ada lima bukti terpisah yang menunjukkan Putin mungkin menderita gangguan neurologis parah, seperti Parkinson. Penurunan kesehatan Putin yang terlihat telah memicu beberapa pertanyaan apakah hal itu telah memengaruhi pengambilan keputusannya selama kekejaman yang mengerikan di Ukraina.
Spekulasi seputar kesehatan Putin bermula pada November 2020, ketika analis politik Valery Solovei mengklaim presiden itu menderita kanker dan Parkinson. Solovei mengklaim Putin telah menjalani pengobatan untuk penyakit degeneratif pada Februari 2021.
Kabar itu telah dibantah oleh Kremlin di tengah desas-desus bahwa sang presiden mundur pada 2022. Sejak itu, Putin yang tidak berbuat banyak untuk mencegah spekulasi tentang kesehatannya, muncul di depan umum dalam berbagai kesempatan dengan menunjukkan tanda-tanda penyakit.
Belum lama ini, Putin terlihat kurang sehat dengan tangan dan kaki yang gemetar dalam pertemuan dengan mitranya dari Belarusia. Rekaman mengejutkan menunjukkan orang nomor satu di Rusia itu memegang salah satu tangannya ke dadanya, sementara tangan yang lainnya mengepal.
Saat beranjak ke arah Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, ibu jari kanan Putin membuat gerakan yang bisa dianggap sebagai kejang. Kakinya kemudian terlihat goyah hingga limbung dan berusaha untuk menyeimbangkan tubuhnya.
Dalam penampilan lain pada pekan lalu, Putin terlihat mencengkeram erat mejanya selama pertemuan dengan menteri pertahanannya Sergei Shoigu. Rekaman menunjukkan diktator Rusia itu tampak tertatih-tatih dari panggung setelah menyampaikan pidato, menambah bobot rumor bahwa presiden sakit parah.
"Putin pincang. Saya hampir yakin dia sakit parah," kata seorang pengguna Twitter, Nigel Davies.
"Putin yang lemah mengumpulkan semua kekuatannya untuk keluar dari bunkernya dan mengadakan rapat umum fasis hari ini seolah-olah hidupnya bergantung padanya. Dia benar. Dia akan digulingkan/dibunuh tanpa dukungan publik. Ini adalah situasi hidup dan mati baginya. Dia pincang parah, ini tidak ditayangkan di televisi," tulis yang lain.
Seorang mantan bos MI6 mengatakan sejumlah perilaku yang ditunjukkan Putin bisa berhubungan dengan penyakit tersebut. Mantan anggota parlemen Tory Louise Mensch mencatat Putin menderita penyakit Parkinson.
"Di sini Anda dapat melihatnya mencengkeram meja sehingga tangannya yang gemetar tidak terlihat tetapi dia tidak bisa menghentikan kakinya," ujar Mensch.