Kamis 28 Apr 2022 23:43 WIB

Penelitian: Satu Tahun Setelah Terkena Covid-19 Bisa Timbulkan Masalah Jantung

Efek samping Covid-19 yang cukup berat bisa timbulkan masalah jantung.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nora Azizah
Efek samping Covid-19 yang cukup berat bisa timbulkan masalah jantung.
Foto: www.maxpixel.com
Efek samping Covid-19 yang cukup berat bisa timbulkan masalah jantung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian baru mengungkapkan efek samping Covid-19 yang berbahaya. Bahkan setelah pulih dari Covid, efek samping virus yang cukup berat dapat bertahan dan berkembang hingga satu tahun setelah pertama kali jatuh sakit.

Temuan dari Universitas Johns Hopkins AS mengungkapkan, siapa pun yang terpapar virus entah itu ringan atau bahkan tidak menunjukkan gejala, itu berisiko tinggi mengalami masalah jantung di masa depan.

Baca Juga

Epidemiolog dan Ekonom Kesehatan, Eric Feigl-Ding, berbagi temuan itu di Twitter, meskipun penelitian itu diterbitkan bulan lalu. Studi itu menemukan bahwa masalah jantung, termasuk pembekuan darah, peradangan, dan aritmia (detak jantung tidak teratur), dapat berkembang setahun setelah pulih dari Covid-19.

Direktur Pusat Epidemiologi Klinis dan yang melakukan penelitian tersebut, Dr Ziyad Al-Aly, mengatakan, dia terkejut mengetahui dengan hasil dari penelitiannya sendiri. Bahkan orang yang tidak memiliki gejala masih mungkin berisiko memiliki masalah jantung.

"Saya berpikir, risiko akan paling menonjol dan terbukti pada orang yang banyak merokok atau menderita diabetes, penyakit jantung, penyakit ginjal, atau beberapa faktor risiko lainnya," kata dia dilansir dari Yahoonews, Kamis (28/4/2022).

Penelitian itu juga menemukan, orang yang awalnya tidak memiliki masalah jantung, bertubuh atletis, tidak memiliki BMI tinggi, tidak obesitas, tidak merokok, tidak memiliki penyakit ginjal, atau diabetes, bahkan pada orang yang sebelumnya sehat dan tidak memiliki faktor risiko atau masalah dengan jantung, Covid-19 bisa memengaruhi mereka sedemikian rupa.

“Peningkatan risiko spektrum yang luas dari masalah jantung, itu terbukti,” ungkap Dr Al-Aly yang juga Kepala Penelitian dan Layanan Pendidikan di Sistem Perawatan Kesehatan St Louis Urusan Veteran.

Studi ini dilaporkan melibatkan hampir 11 juta orang, dan sebagian besar adalah laki-laki kulit putih, 10 persen dari peserta adalah perempuan dan 20 persen berkulit hitam. Tapi risikonya ada di seluruh list penyintas, dan itu benar-benar tidak menyelamatkan siapa pun.

Dr Al-Aly mengatakan, temuan itu bisa dikategorikan long Covid, yang menggambarkan semua manifestasi pasca-akut yang terjadi akibat Covid. Long Covid dapat menyebabkan kelelahan, kabut otak, dan mengakibatkan diabetes onset baru, lalu masalah ginjal, dan masalah jantung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement