Sabtu 30 Apr 2022 20:37 WIB

Trik Efektif Hentikan Kebiasaan Mendengkur

Ada trik sederhana yang melibatkan bantal untuk membantu mengurangi dengkuran.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Mendengkur bukanlah pertanda tidur nyenyak.
Foto: Republika
Mendengkur bukanlah pertanda tidur nyenyak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suara bising dari mendengkur tak hanya bisa mengganggu kualitas tidur diri sendiri, tetapi juga orang lain. Padahal, kualitas tidur yang terjaga dengan baik memegang peranan penting dalam menjaga kesehatan. Satu trik sederhana menggunakan bantal diketahui bisa membantu mengurangi dengkuran.

"Kita perlu melakukan apa yang kita bisa untuk memastikan diri kita mendapatkan tidur malam sebaik mungkin," jelas Nic Shacklock dari Online Bedrooms UK, seperti dilansir Express, Sabtu (30/4/2022).

Baca Juga

Shacklock mengatakan, baik orang yang mendengkur maupun orang yang pasangannya mendengkur bisa sama-sama terganggu oleh suara bising mendengkur. Untuk mengurangi gangguan ini, mengganti posisi tidur merupakan salah satu metode yang paling direkomendasikan.

"Tidur telentang merupakan posidi yang tidak dianjurkan untuk menjanjikan malam yang damai (tanpa dengkuran) kepada pasangan," jelas Shacklock.

Tidur telentang akan memberikan tekanan gravitasi yang mendorong lidah ke bawah. Kondisi ini bisa menghalangi jalan napas dan memicu timbulnya dengkuran.

Posisi tidur yang dianjurkan untuk mengurangi dengkuran adalah tidur menyamping. Namun, menjaga tubuh tetap dalam posisi yang sama saat tidur merupakan hal yang cukup sulit. Menurut Shacklock, di sinilah penggunaan bantal yang tepat bisa membantu.

"Letakkan bantal di belakang Anda sehingga Anda tidak bisa berguling ke belakang," jelas Shacklock.

Posisikan pula sebuah bantal atau guling di antara kedua kaki saat tidur menyamping. Bantal atau guling di antara kedua kaki ini bisa memberikan sokongan dan kenyamanan selama tidur menyamping.

Bantal yang diletakkan di bawah kepala juga bisa membantu melanjarkan jalan napas. Alasannya, bantal di bawah kepala akan membuat posisi kepala menjadi lebih tinggi sehingga bernapas saat tidur bisa menjadi lebih mudah.

"Untuk orang-orang yang kesulitan menghindari tidur telentang, menaikkan posisi kepala saat tidur bsia mempermudah bernapas," jelas Shacklock.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement