REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diet 4:3 diklaim dapat membantu menurunkan berat badan dalam waktu yang relatif singkat. Tak heran bila diet dengan konsep intermittent fasting ini semakin mendulang popularitas. Akan tetapi, ahli gizi justru tidak merekomendasikan diet yang populer ini.
Secara umum, diet 4:3 merupakan sebuah pengaturan pola makan di mana seseorang bisa makan seperti biasa selama empat hari dalam sepekan. Namun, pada tiga hari sisanya, pelaku diet hanya diperbolehkan mengonsumsi 500 kalori per hari.
"(Hari makan biasa dan hari pembatasan kalori) dilakukan secara berselang-seling, sesuai rencana," jelas ahli gizi Jenna Hope tentang diet 4:3, seperti dilansir Marie Claire, Kamis (5/5/2022).
Di hari pembatasan kalori, jenis makanan yang bisa dikonsumsi menjadi sangat terbatas. Pilihan minuman yang dapat dikonsumsi pun hanya berkisar pada minuman rendah atau tanpa kalori, seperti kopi hitam, teh, dan air putih.
Hope menilai diet 4:3 memiliki cukup banyak potensi masalah. Salah satu di antaranya adalah terkait terlalu rendahnya asupan kalori di hari pembatasan kalori, yaitu 500 kalori per hari.
"Ada peningkatan risiko defisiensi nutrisi yang nyata," jelas Hope.
Tak hanya itu, batasan 500 kalori per hari juga bisa berbahaya bagi sebagian orang. Karena asupan kalorinya terlalu rendah, sebagian orang bisa mengalami keluhan, seperti merasa akan pingsan atau sulit berkonsentrasi.
Di sisi lain, batasan kalori yang ekstrem selama tiga hari dalam sepekan bisa berdampak buruk pada kontrol pola makan. Pembatasan ini dapat mendorong seseorang untuk makan berlebih di empat hari sisanya.
"Saya tentu tidak akan merekomendasikan diet 4:3 sebagai cara yang sehat untuk menurunkan berat badan," kata Hope.
Hope menekankan bahwa penurunan berat badan sebaiknya dilakukan dengan cara yang sehat agar hasilnya bisa dipertahankan untuk waktu yang lama. Selain itu, penurunan berat badan tidak perlu dilakukan dalam waktu singkat dan instan.
Untuk menurunkan berat badan secara sehat, ada tiga hal mendasar yang perlu dilakukan. Berikut ini adalah ketiga hal tersebut.
Fokus pada defisit kalori
Hal terpenting dari penurunan berat badan adalah membakar kalori lebih banyak dibandingkan kalori yang dikonsumsi. Defisit kalori ini bisa dicapai dengan mengurangi asupan kalori menjadi 1.400-1.500 kalori per hari.
Mengingat setiap orang memiliki kondisi yang berbeda, batasan kalori saat berdiet sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi. Meski mengurangi asupan kalori, upayakan untuk tetap memilih sumber makanan yang bergizi.
Coba perbanyak konsumsi sayur, buah, hingga kacang-kacangan. Kurangi juga konsumsi makanan tinggi gula atau tinggi lemak.