Selasa 10 May 2022 21:15 WIB

Sama-sama Serang Sistem Pernapasan, Ini Beda Asma dengan Covid-19

Asma disebabkan oleh macam-macam faktor.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Asma pada anak (Ilustrasi)
Asma pada anak (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Covid-19 dan penyakit asma memang sama-sama menyerang sistem pernapasan. Kendati demikian, ada perbedaan antara dua keluhan ini.

"Bedanya kalau asma lebih (menyerang) ke saluran pernapasan. Sedangkan Covid-19 awalnya masuk ke saluran pernapasan, tetapi ada efek begitu masuk kemudian merembet kemana-mana atau menimbulkan perubahan-perubahan pada sistem organ tubuh yang lainnya," ujar dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan Ahmad Arfan saat mengisi konferensi virtual memperingati hari asma sedunia 2022, Selasa (10/5/2022).

 

Dia menjelaskan Covid-19 disebabkan oleh virus SARS-CoV2. Sedangkan asma disebabkan oleh macam-macam faktor, bisa virus flu biasa atau disebabkan alergen, atau emosional. Artinya, penyebab asma bermacam-macam.

 

Selain itu. obat asma dan Covid-19 juga berbeda. Untuk asma ada obat pengendali dan terapi lain seperti senam asma. Sedangkan obat Covid-19 adalah antivirus dan obat lainnya untuk gangguan pada Covid-19. Lebih lanjut ia mengatakan, penyakit asma sebenarnya tidak bisa disembuhkan melainkan dikendalikan.  

 

"Tetapi tidak usah takut dengan kata tak bisa disembuhkan, kemudian merasa kecewa. Fokus saja asma bisa dikendalikan," katanya.

 

Caranya, dia melanjutkan, yaitu dengan menghindari pemicunya. Misalnya beberapa orang yang terkena hawa dingin atau debu kemudian asma maka harusnya menghindarinya supaya asma tidak kambuh.  

 

Jadi, ia mengingatkan penderita penyakit ini untuk memakai masker. Kemudian, dia melanjutkan, bila sudah konsumsi obat controller atau pengendali maka jangan dilupakan dikonsumsi atau dipakai. Sehingga, saluran napasnya terkendali. Kemudian, ia juga meminta penderita asma untuk cek kesehatan, kemudian kelola stres emosional, hingga jangan lupa kontrol memeriksakan diri ke dokter.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement