REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Respons imun merupakan bukti tubuh manusia sesuatu yang menakjubkan. Setiap hari, sistem kekebalan tubuh melindungi dari penyakit, bahkan mengenali dan menghancurkan sel kanker.
Di sisi lain, ketika sistem kekebalan tubuh terlalu aktif dan bereaksi terhadap zat yang tidak berbahaya, seseorang bisa mengembangkan alergi dan penyakit autoimun. Tentunya, semua orang menginginkan sistem kekebalan yang kuat.
Selama pandemi Covid-19, memiliki sistem kekebalan yang berfungsi baik menjadi hal yang semakin penting. Dokter Ritu Saluja-Sharma dari New Delhi, India, mengatakan, perbaikan gaya hidup bisa memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Pelatih kesehatan integratif yang memiliki sertifikasi dalam bidang pengobatan darurat dan pengobatan gaya hidup itu menyebutkan sejumlah kebiasaan buruk yang bisa menghancurkan kekebalan tubuh. Berikut penjelasannya, seperti dilansir di laman Eat This Not That, Rabu (11/5/2022):
1. Kurang tidur
Tidur sangat penting bagi sistem kekebalan tubuh. Kurang tidur bisa mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi dan memperlambat pemulihan. Ada juga bukti kurang tidur dan gangguan pada ritme sirkadian dapat meningkatkan risiko kanker, penyakit jantung, dan diabetes tipe dua.
2. Tidak makan cukup nutrisi
Mengonsumsi makanan yang nutrisinya buruk akan menghambat kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan menyembuhkan diri. Cara terbaik mendapat asupan kaya nutrisi adalah makan setidaknya lima porsi buah dan sayuran sehari, yang akan menyediakan berbagai vitamin, mineral, fitonutrien, dan antioksidan.
3. Tidak aktif bergerak
Gaya hidup yang tidak aktif sangat merugikan kesehatan. Terlalu banyak duduk bisa meningkatkan peradangan, penambahan berat badan, dan lebih berisiko mengidap penyakit kronis. Dampaknya juga terlihat pada penurunan kemampuan tubuh melawan infeksi.
4. Minum alkohol
Asupan alkohol punya berbagai imbas negatif. Minum minuman keras dapat merusak sistem kekebalan tubuh, meningkatkan peradangan, serta mengganggu mikrobioma usus. Minum alkohol pun dapat mengurangi jumlah sel yang melawan infeksi dalam darah untuk sementara.
5. Stres berlebihan
Stres meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh. Seiring waktu, stres akan meningkatkan peradangan dan menguras sistem kekebalan tubuh. Stres juga dapat menguras limfosit (sel-sel tubuh yang melawan virus) sehingga membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi virus.
6. Merokok
Merokok adalah kebiasaan buruk yang melemahkan sistem kekebalan tubuh. Akibat merokok, tubuh menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan meningkatkan risiko terkena kanker. Merokok juga dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis.
Selain itu, menghirup asap rokok mengganggu kemampuan sistem kekebalan untuk berfungsi dengan baik. Akibatnya, tubuh menjadi kurang efektif dalam melawan penyakit.
Jika melihat tanda-tanda gangguan sistem kekebalan, Saluja-Sharma yang merupakan pendiri Head Heart Hands mengingatkan untuk tidak sembarangan mengonsumsi produk dan suplemen. Saat ini, banyak produk kesehatan yang mengklaim dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Dia menyoroti, gaya hidup sehat adalah cara terbaik menjaga sistem kekebalan tubuh agar dapat berfungsi optimal. Dengan sistem kekebalan yang sehat, Anda akan lebih mampu melawan infeksi, dapat sembuh lebih cepat, dan mengurangi risiko penyakit kronis.
"Intinya, jika Anda menjaga sistem kekebalan Anda, itu akan menjaga Anda," ujar Saluja-Sharma.