Rabu 11 May 2022 11:41 WIB

Serba-Serbi Garam, Ini Bahayanya Jika Dikonsumsi Berlebihan

Tubuh kita membutuhkan garam, tetapi hanya dalam jumlah sedikit,

Efek mengonsumsi terlalu banyak garam (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Efek mengonsumsi terlalu banyak garam (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebanyakan orang mengonsumsi terlalu banyak garam tanpa menyadarinya dan bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Menteri Kesehatan Jerman Karl Lauterbach mempraktikkan makan tanpa garam selama lebih dari 30 tahun. Dia bilang, melakukan itu untuk menjaga kesehatannya.

Kita tahu jumlah garam yang berlebihan tidak baik untuk kita. Apakah itu berarti kita semua harus mengikuti strategi kaku Lauterbach? "Tidak, kita tidak harus melakukan itu. Tapi kita memang membutuhkan pendekatan yang sehat terhadap garam," kata Matthias Riedl, ahli gizi dan direktur medis dari Medicum Specialist Center di Hamburg, Jerman.

Baca Juga

 

Tubuh kita membutuhkan garam, tetapi hanya dalam jumlah sedikit

Garam sangat penting untuk kehidupan. Untuk memahami itu, kita perlu melihat lebih dekat ilmu di balik bumbu. Garam terdiri dari senyawa kimia natrium klorida.

Tubuh manusia membutuhkan natrium untuk mengatur keseimbangan air, memastikan fungsi saraf dan otot dan untuk mendorong pencernaan. Tubuh membutuhkan sekitar satu gram garam untuk menyelesaikan tugas-tugas ini. Dengan kata lain, garam dalam jumlah sedang itu sehat. "Itu tergantung, seperti banyak produk makanan lainnya, pada dosisnya," kata Riedl.

Dengan garam, itu bisa dibandingkan dengan kurva berbentuk J: "Terlalu sedikit garam tidak baik untuk Anda. Setelah itu ada bagian yang pendek dan sehat. Tapi itu bisa dilampaui dengan sangat cepat."

Satu sendok teh garam per hari

Pada titik apa kita melebihi bagian yang sehat ini? Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), batas maksimal garam adalah lima gram per hari. Itu sekitar satu sendok teh tingkat.

"Kita sudah melebihi jumlah ini dengan menyantap satu piza beku," Riedl memperingatkan. Hal yang sama berlaku untuk dua sendok makan kecap asin.

Menurut Riedl, bukan masalah besar jika hal ini terjadi sesekali. Tetapi banyak orang secara teratur melampaui batas lima gram yang direkomendasikan.

Apalagi di beberapa negara di Asia Timur dan Tengah, masyarakatnya terlalu banyak mengonsumsi garam. Di China, konsumsi garam rata-rata sekitar 10,9 gram per hari — lebih dari dua kali lipat batas WHO.

Banyak negara Eropa seperti Jerman, Portugal, dan Italia, serta AS, Kanada, Australia dan Selandia Baru juga melebihi pedoman harian. Situasinya serupa di Amerika Latin, khususnya di Brasil, Kolombia, dan Bolivia. Hanya beberapa negara Afrika yang memiliki tingkat konsumsi garam yang sehat.

sumber : DW
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement