REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSPI Sulianti Saroso, Titi Sundari, menjelaskan bahwa penyakit hepatitis akut pada anak tidak berkaitan dengan vaksinasi Covid-19 yang telah diberikan. Sebab, dari sekian pasien anak-anak yang terkena, banyak sekali dari mereka yang bahkan belum vaksinasi.
"Hepatitis akut karena efek vaksinasi itu adalah hoaks," ujar Titi dalam webinar yang diikuti di Jakarta, Rabu (11/5/2022).
Titi menjelaskan, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) juga telah menegaskan bahwa hepatitis akut tidak ada hubungannya dengan vaksinasi Covid-19. Sampai saat ini, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut hepatitis akut sebagai hepatitis yang tidak diketahui etiologinya (acute hepatitis of unknown aetiology).
Meski penyebab penyakit hepatitis akut pada anak belum diketahui secara pasti, Titi mengatakan, dugaan awal disebabkan oleh suatu virus yang utamanya menyerang saluran cerna dan saluran pernafasan. Virus tersebut dikenal sebagai adenovirus.
"Laboratorium menunjukkan virus hepatitis tipe A, B, C, D, dan E tidak ditemukan sebagai penyebab penyakit hepatitis akut ini," paparnya.
Titi mengemukakan, penularan hepatitis akut salah satunya melalui oral atau makanan yang kotor karena terkontaminasi dari pasien yang sakit. Ia mengatakan, untuk mencegah penularannya, masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun yang airnya mengalir.