REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit Pusat Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Titi Sundari, mengatakan Organisasi Kesehatan Dunia PBB (WHO) telah mencatat kasus hepatitis akut misterius terjadi pada anak-anak berusia di bawah 18 tahun. Mengutip WHO, Titi mengingatkan bahwa hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya itu tidak menutup kemungkinan bisa menginfeksi orang dewasa.
"Orang dewasa bisa juga tertular virus ini, itu bisa mengenai semua usia," ujar Titi saat berbicara di konferensi virtual, Rabu (11/5/2022).
Risiko orang dewasa tertular lebih besar jika mereka berinteraksi dengan orang yang sakit hepatitis akut misterius tersebut. Artinya, orang dewasa ini memiliki kemungkinan tertular virus karena melakukan kontak dengan pasien.
Kendati demikian, ia meminta masyarakat atau orang tua tidak panik dengan kondisi saat ini. Demikian juga dalam menyikapi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah yang sudah mulai dilakukan sejak dua hingga tiga bulan sebelumnya.
Titi meminta guru-guru sekolah turut memberikan edukasi kepada murid-muridnya bahwa penularan hepatis akut misterius adalah secara oral. Virusnya bisa masuk ke mulut lewat tangan yang kotor alias tangan yang terkontaminasi feses atau tertular dari pasien yang sakit.
Untuk itu, Titi meminta anak-anak diberikan edukasi untuk selalu menjaga kebersihan, kedua sering-sering mencuci tangan. Dari pihak sekolah, ia meminta agar disediakan westafel, sabun, handuk untuk mengeringkan tangan.