Kamis 12 May 2022 16:49 WIB

Studi Ungkap Berhenti Gunakan Media Sosial Tingkatkan Kesehatan Mental

Media sosial mempengaruhi kesehatan mental penggunanya.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Beragam media sosial (ilustrasi)
Foto: Alexander Shatov Unsplash
Beragam media sosial (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebuah penelitian di Inggris mengungkapkan orang yang berhenti bermain media sosial (medsos) mengalami peningkatan dalam kesehatan mental. Studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Cyberpsychology Behavior and Social Networking dan dilakukan oleh tim peneliti dari University of Bath.

Para peneliti mengamati efek kesehatan mental dari 154 peserta yang terdiri dari usia 18 hingga 72 tahun. Mereka meminta peserta untuk puasa medsos selama sepekan. Hasil studi menemukan, mereka mengalami pengurangan gejala depresi dan kecemasan.

Baca Juga

Para peserta secara acak dialokasikan ke dalam dua kelompok. Yakni, kelompok intervensi di mana mereka diminta untuk berhenti menggunakan semua medsos, yaitu Facebook, Twitter, Instagram, dan TikTok serta kelompok kontrol di mana mereka terus bermain medsos.

Pada awal penelitian, para peneliti mengambil skor dasar untuk tingkat kecemasan, depresi, dan kesejahteraan. Peserta melaporkan telah menghabiskan rata-rata delapan jam per pekan untuk bermain medsos.

Satu pekan kemudian, peserta yang mengambil istirahat dari medsos menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat kesejahteraan. Selain itu, mereka juga dilaporkan menggunakan medsos selama rata-rata 21 menit dibandingkan dengan kelompok kontrol rata-rata delapan jam.

Peneliti utama dari Departemen Kesehatan University of Bath, Dr Jeff Lambert, mengatakan, menggulir medsos merupakan kebiasaan umum sehingga banyak orang yang melakukannya tanpa sadar telah menghabiskan banyak waktu.

“Kami tahu penggunaan medsos sangat besar dan ada kekhawatiran yang meningkat tentang efek kesehatan mentalnya. Dengan penelitian ini, kami ingin melihat apakah istirahat dari medsos selama sepekan dapat menghasilkan manfaat kesehatan mental,” kata Lambert, dikutip TRT World, Kamis (12/5/2022).

Lambert mengatakan banyak dari peserta penelitian melaporkan efek positif setelah puasa medsos. Mereka mengaku merasakan peningkatan suasana hati yang lebih baik dan lebih sedikit kecemasan.

“Tentu saja, medsos telah menjadi bagian dari kehidupan saat ini. Namun, jika Anda menghabiskan selama berjam-jam setiap pekan, Anda akan merasakan dampak negatifnya. Mungkin ada baiknya mengurangi bermain medsos,” kata dia.

Selama 15 tahun terakhir, medsos telah merevolusi cara orang berkomunikasi. Menurut Pew Research, 69 persen orang dewasa dan 81 persen remaja di Amerika Serikat (AS) telah menggunakan medsos. Di Inggris, jumlah orang dewasa yang menggunakan medsos meningkat dari 45 persen dari tahun 2011 menjadi 71 persen pada 2021.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement