Kamis 12 May 2022 18:50 WIB

Tiga Klasifikasi Kasus Hepatitis Akut

Orang tua diserukan tak panik dan mengenali gejala hepatitis akut.

Red: Reiny Dwinanda
Gejala awal hepatitis ialah nyeri perut hingga diare (ilustrasi). Anak yang diduga menderita hepatitis akut harus beristirahat total.
Foto: www.freepik.com
Gejala awal hepatitis ialah nyeri perut hingga diare (ilustrasi). Anak yang diduga menderita hepatitis akut harus beristirahat total.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Kesehatan pada Kamis (12/5/2022) mengonfirmasi bahwa sudah ada tujuh laporan kematian anak yang diduga akibat hepatitis akut misterius. Merujuk definisi WHO, ada tiga klasifikasi terkait hepatitis akut, yakni konfirmasi, probable, dan Epi-linked.

"Di Indonesia, secara kasusnya memang ada yang dilaporkan, tetapi apakah termasuk bagian kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya, masih diselidiki," kata dokter spesialis anak Ade Rachmat Yudiyanto dalam webinar yang digelar Dompet Dhuafa bertajuk "Penyakit Hepatitis Virus Akut pada Anak beserta Pencegahan dan Penanganannya", Kamis (12/5/2022).

Baca Juga

Dr Ade menyerukan untuk tidak melihat kasus di Indonesia sebagai sesuatu yang mengerikan. Ia mengajak untuk memandangnya sebagai kasus yang perlu diwaspadai.

"Suatu kasus dikatakan probable bila memenuhi sejumlah syarat antara lain hepatitis akut terbukti, tidak diketahui penyebabnya, bukan penyebab hepatitis virus A, B, C, D, dan E," jelas