Sabtu 14 May 2022 06:00 WIB

Elon Musk Tunda Kesepakatan Beli Twitter, Ada Apa?

Saat ini, dia tengah menunggu informasi perhitungan jumlah akun spam Twitter.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
CEO Tesla Elon Musk. Elon Musk Tunda Kesepakatan Beli Twitter, Ada Apa?
Foto: EPA-EFE/BRITTA PEDERSEN
CEO Tesla Elon Musk. Elon Musk Tunda Kesepakatan Beli Twitter, Ada Apa?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Tesla Elon Musk mengumumkan penundaan kesepakatan pembelian Twitter seharga 44 miliar dolar AS atau sekitar Rp 633 triliun. Langkah tersebut dilakukan setelah dia menanyakan jumlah akun palsu atau spam di platform media sosial.

Saat ini, dia tengah menunggu informasi perhitungan jumlah akun spam atau palsu yang mewakili kurang dari lima persen pengguna. Meski begitu, Musk mengaku masih berkomitmen  mengakuisisi Twitter. Sayangnya, cuitan Musk tanpa sadar mengakibatkan anjloknya saham Twitter sebesar 10 persen.

Baca Juga

Para analis berspekulasi Musk mungkin berusaha menegosiasikan ulang harga atau menjauh dari pengambilalihan. “Banyak yang akan melihat komentar Musk terhadap akun spam atau palsu sebagai cara untuk keluar dari kesepatan,” kata analis teknologi di perusahaan investasi Wedbush Securities, Dan Ives.

Musk memang dikenal sebagai sosok yang vokal terhadap permasalahan bot spam. Sebelumnya, dia pernah mengatakan akan membersihkan Twitter dari akun spam.

Namun, masih belum jelas apakah Musk sangat bertekad untuk mewujudkan itu. “Akan ada pertanyaan apakah akun palsu adalah alasan sebenarnya di balik taktik penundaan ini, mengingat mempromosikan kebebasan berbicara dibandingkan fokus pada penghasilan kekayaan menjadi motivasi utama untuk pengambilalihan perusahaan,” ujarnya.

Ives menilai, harga 44 miliar dolar AS sangat tinggi sehingga bisa saja Musk mencoba menawar kembali. “Harga 44 miliar dolar AS sangat besar. Tindakan Musk mungkin merupakan strategi untuk menarik kembali jumlah uang yang dia akan bayar untuk mendapatkan platform,” tambahnya.

Dilansir BBC, Sabtu (14/5/2022), gejolak pasar selama beberapa pekan di Amerika Serikat telah berdampak terhadap banyak perusahaan, termasuk perusahaan teknologi. Tesla, perusahaan mobil listrik tempat Musk menjabat sebagai kepala eksekutif juga mengalami penurunan saham.

Hal itu merupakan sebuah pukulan bagi Musk yang statusnya sebagai orang terkaya di dunia dan yang telah berencana mengandalkan sahamnya untuk membantu membiayai pembelian Twitter. Bulan lalu, dia mengumpulkan 8,5 miliar dolar AS dengan menjual saham.

Dia juga berencana menggunakan saham itu untuk mendapatkan pinjaman senilai 6,5 miliar dolar AS. Setelah Musk mengunggah cuitan tentang penundaan kesepakatan Twitter, harga saham Tesla naik lebih dari lima persen.

https://www.bbc.com/news/business-61433724

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement