Senin 16 May 2022 13:22 WIB

Mahasiswa Unsika Bersihkan Sampah di Pantai Tanjung Pakis

Kegiatan ini untuk memacu kesadaran masyarakat menjaga kebersihan pantai.

Sejumlah mahaiswa Unsika melakukan kegiatan bersih-bersih pantai Tanjung Pakis, Karawang.
Foto: istimewa/doc unsika
Sejumlah mahaiswa Unsika melakukan kegiatan bersih-bersih pantai Tanjung Pakis, Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA — Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) menyelenggarakan kegiatan bersih sampah di  sepanjang pesisir Pantai Tanjung Pakis, Karawang. Kegiatan yang dikemas dalam acara “Communication Trash Hero” dengan slogan Clean For The 1, Clean For The Change diselenggarakan Senin (9/5/2022).

“Awalnya memang bertujuan untuk memenuhi tugas Ulangan Akhir Semester mata kuliah Manajemen Public Relation. Tetapi, di samping itu, kami juga mempunyai niat untuk mengadakan kegiatan yang bermanfaat dan dapat membantu warga dimana di Pantai Tanjung Pakis,” kata Ketua Pelaksana Communication Trash Hero, Vina Alika, dalam siaran persnya, Senin (16/5/2022).

Di pantai Tanjung Pakis, menurut dia, banyak sampah. Dengan menjadikan Pantai Tanjung Pakis bersih maka dapat menjadi destinasi liburan yang cocok bagi pengunjung.”Pengunjung  bisa menikmati keindahan pantai,” ungkapnya.

Saat  libur lebaran lalu, pantai ini digunakan masyarakat untuk berlibur bersama keluarga. Banyaknya pengunjung yang datang membuat banyak sampah di sepanjang pesisir pantai. Hal ini terjadi karena kurangnya kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan pantai.

“Kalau lagi ramai begini, banyak sampah biasanya nya kita kumpulin sendiri terus kita taruh di depan nanti ada yang ambil” tutur Yanti pedagang minuman Pantai Tanjung Pakis, Senin (9/05).

Dengan kegiatan bersih sampah, diharapkan bisa mendorong masyarakat menjaga kebersihan lingkungan sekitar pantai.

Untuk menjaga kebersihan di Pantai Tanjung Pakis, sebenarnya pedagang sudah diminta iuran kebersihan. “Kalau rame diangkut setiap hari, tapi kalo sepi diangkut seminggu sekali setiap hari Jumat. Sudah ada yang  mengelola sampahnya, ada iuran kebersihan 5.000,” kata Yanti.

Meski sudah ada pengelolanya, namun masih cukup banyak sampah di sepanjang pesisir pantai. Vina dan para volunteers berharap masyarakat lebih peduli akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pantai.

“Apalagi kita sudah menikmati keindahan alamnya jangan sampai karna keegoisan kita alam menjadi rusak dan tidak bisa lagi dinikmati keindahannya,” kata Vina.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement