Selasa 17 May 2022 08:51 WIB

Pakar Sarankan Tinnitus Dimasukkan ke Daftar Gejala Long Covid

Menurut pakar, tinnitus ada kaitannya dengan Covid-19.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
CDC menambah daftar resmi gejala Covid-19 antara lain menggigil, kejang berulang kali disertai menggigil, sakit otot, sakit kepala. Penyintas Covid-19 sebagian merasakan tinnitus.
Foto: alodokter
CDC menambah daftar resmi gejala Covid-19 antara lain menggigil, kejang berulang kali disertai menggigil, sakit otot, sakit kepala. Penyintas Covid-19 sebagian merasakan tinnitus.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan Inggris, Profesor Tim Spector, menyarankan tinnitus atau telinga berdenging dimasukkan dalam daftar gejala long Covid. Peneliti dari survei ZOE Covid dari King's College London itu menyampaikan bukti yang menunjukkan keterkaitan keduanya.

Tinnitus terjadi ketika seseorang mendengar kebisingan tanpa sumber dari luar dalam waktu yang lama. Bentuk tinnitus yang paling umum adalah suara dengung di telinga.

Baca Juga

Menurut Spector, kondisi tersebut harus ditanggapi dengan sangat serius, terlebih jika terjadi usai terinfeksi Covid-19. Pasalnya, itu menunjukkan bahwa ada bagian tubuh berbeda yang terpengaruh.

Lebih lanjut, Prof Spector menyebut bahwa mereka telah mendengar secara anekdot dari rekan-rekan dokter THT adanya peningkatan rujukan untuk tinnitus di era merebaknya pandemi Covid-19. Ternyata 19 persen, atau hampir satu dari lima orang, memiliki masalah telinga terkait Covid-19.

"Dalam buletin kami, kami mendapat 14.500 peserta untuk menyelesaikan survei dan ada sekitar 5.000 orang yang dites positif Covid-19 dan mengalami telinga berdenging," kata Spector.

Dari apa yang dipelajari Spector dan tim peneliti, ada variasi kasus tinnitus. Sebagian pasien melaporkan telinga berdenging hanya berlangsung beberapa hari.

Lebih dari 50 persen pasien mengatakan masih mengalami beberapa bentuk telinga berdenging yang datang dan pergi, baik ringan hingga sedang selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan sesudah terinfeksi Covid-19. Fakta tersebut sedikit mengejutkan Prof Spector.

Dia pun sempat mengalami tinnitus usai terinfeksi Covid-19 namun gejala itu menghilang dengan cepat. Penemuan peningkatan kasus tinnitus menandai terobosan lain untuk studi ZOE Covid, yang telah berjalan sejak pandemi dimulai dan terbukti penting untuk membantu melacak perubahan efek dari virus.

photo
Gejala Covid-19 pada orang yang sudah divaksinasi. - (Republika)

Akibat dari Covid-19 diketahui sangat merusak dan beragam. Virus penyebab penyakit tersebut memiliki kemampuan untuk memengaruhi hampir setiap bagian tubuh, mulai dari cara bernapas hingga cara berpikir, dan sekarang diketahui dampaknya mengimbas pada cara mendengar. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement