REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas U-23 Indonesia bakal meladeni Thailand di babak semifinal sepak bola putra SEA Games XXXI/2021 Vietnam, Kamis (19/5/2022) sore nanti. Secara statistik Thailand lebih diunggulkan. Namun ada sesuatu yang membuat potensi timnas Indonesia menang cukup besar.
Menurut pengamat sepak bola Akmal Marhali saat acara Cocomeo Channel, duel Indonesia versus Thailand bisa dibilang musuh bebuyutan, bahkan lebih menarik jika dibanding duel negeri serumpun Indonesia melawan Malaysia.
"Total sudah 21 kali perjumpaan Indonesia melawan Thailand di SEA Games. Hasilnya kita cuma 4 menang, 2 imbang, dan 15 kali kalah. Tercipta 57 gol, Thailand mencetak 47 gol, kita hanya 10 gol," ujar Akmal, Kamis.
Untuk catatan pertemuan semifinal di sepanjang sejarah SEA Games, sudah terjadi delapan kali. Indonesia hanya menang satu kali, sudah lama sekali, yakni pada tahun 1979. Kala itu skuad Garuda menang 3-1.
Akmal menyebut, walau secara statistik Thailand unggul, ada faktor penting yang bisa membuat peluang menang timnas cukup terbuka.
"Kita ada 7 pemain yang menjadi bagian timnas SEA Games 2019. Saat itu Indonesia menang 2-0 atas Thailand, sekarang 7 pemain tersebut sudah menjadi bagian utama timnas. Sebaliknya, Thailand hanya menyisakan 2 pemain SEA Games 2019," jelas Akmal.
Ketujuh pemain tersebut adalah Asnawi Mangkualam, Firza Andika, Rachmat Irianto, Syahrian Abimanyu, Saddil Ramdhani, Witan Sulaeman, dan Egy Maulana Vikri.
"Kala itu pelatihnya Indra Sjafri, sekarang Indra masih dalam tim sebagai direktur teknik. Seiring waktu harusnya timnas lebih padu. Potensi Indonesia harusnya lebih matang secara pengalaman, lebih banyak pemainnya yang sudah bermain di SEA Games," kata Akmal.
Selain itu, ada 11 pemain jebolan Piala AFF 2020 lalu. Meski saat itu Indonesia kalah 0-4 dan seri 2-2 di partai final. "Ini dapat dijadikan pelajaran bagi pelatih Shin Tae-yong," pungkas Akmal.