Kamis 19 May 2022 15:59 WIB

Twitter Yakin Kesepakatan dengan Elon Musk Bakal Terealisasi

Elon Musk membahas jumlah bot spam dan akun palsu yang ada di Twitter.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Logo Twitter. Elon Musk telah menjadi sorotan publik lagi karena membahas jumlah bot spam dan akun palsu yang ada di Twitter.
Foto: AP Photo/Matt Rourke
Logo Twitter. Elon Musk telah menjadi sorotan publik lagi karena membahas jumlah bot spam dan akun palsu yang ada di Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Twitter mengatakan pihaknya siap diakuisisi oleh CEO Tesla Elon Musk di tengah perseteruan yang mengganggu kesepakatan. Dalam beberapa hari terakhir, Musk telah menjadi sorotan publik lagi karena membahas jumlah bot spam dan akun palsu yang ada di platform.

Dia menuduh kepemimpinan Twitter mengaburkan jumlah yang sebenarnya, yaitu total kurang dari lima persen. Ini menjadi spekulasi bahwa Musk sedang mencari cara untuk menegosiasikan kembali harga atau meninggalkan kesepakatan sepenuhnya.

Baca Juga

Namun, Twitter tampaknya tetap ingin melanjutkan kesepakatan dengan Musk. “Twitter berkomitmen untuk menyelesaikan transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati secepat mungkin,” kata perusahaan, dikutip Independent, Kamis (19/5/2022).

Dalam pernyataannya di Bloomberg, dewan Twitter mengatakan pihaknya bermaksud menutup transaksi dan mendesak merger agreement. Musk mengatakan tawarannya didasarkan pada pengajuan Twitter dengan regulator Amerika Serikat yang akurat. Secara terbuka, dia berdebat dengan eksekutif Twitter di platform mengenai masalah ini.

Angka akun spam telah dimasukkan dalam pengajuan keuangan triwulanan Twitter selama beberapa tahun. Perusahaan mengatakan pihaknya melakukan tinjauan internal sampel akun.

Beberapa analis telah menduga-duga Musk mungkin mencari cara untuk mencoba menegosiasikan ulang harga kesepakatan atau menemukan cara untuk menjauh darinya. Akibat masalah ini, harga saham Twitter merosot dalam beberapa hari terakhir dan tetap jauh di bawah 54,20 dolar AS.

Dalam konferensi di Miami pada awal pekan ini, Musk mengatakan tidak mungkin untuk menegosiasikan kembali kesepakatan dengan harga yang lebih rendah. Kesepakatan pengambilalihan termasuk biaya perpisahan sebesar satu miliar dolar AS akan ditanggung oleh kedua belah pihak jika mereka keluar dari transaksi.

Ketertarikan Musk pada jumlah akun spam di Twitter diyakini terkait dengan rencananya yang diusulkan untuk lebih memonetisasi basis pengguna platform. Sebelumnya, dia telah mengisyaratkan rencana untuk meningkatkan iklan dan menawarkan lebih banyak langganan kepada pengguna.

Saat mengumumkan kesepakatan bulan lalu, Musk mengatakan keinginannya untuk menghilangkan bot spam dan membuat Twitter lebih baik dari sebelumnya dengan meningkatkan produk dengan fitur-fitur baru. Selain itu, dia juga ingin meningkatkan kebebasan berbicara di platform.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement