REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan penurunan berat badan setiap orang mungkin berbeda-beda, dan penelitian terus menghasilkan wawasan berharga baru tentang cara-cara olahraga yang dapat disesuaikan dengan masing-masing individu. Ketika seseorang memikirkan program latihan yang dirancang untuk mendorong penurunan berat badan, tampaknya wajar beberapa di antaranya membayangkan olahraga sepeda atau melakukan lari jarak jauh.
Masalahnya, bukan hanya karena latihan ini tidak menarik, tetapi sifat pengulangannya yang dapat menyebabkan stres pada tubuh dan bisa menyebabkan cedera. Temuan terbaru datang dari tim di Universitas Edith Cowan Australia, yang menunjukkan bahwa bila dikombinasikan dengan diet yang tepat, latihan beban atau mengangkat dumbel, dapat memiliki efek yang mirip dengan latihan aerobik dalam hal membakar lemak.
Penulis penelitian menyoroti perlunya rute alternatif untuk mengurangi lemak tubuh pada subjek yang kelebihan berat badan. “Kelompok ini mungkin tidak nyaman dengan prospek 30 atau 40 menit di atas treadmill atau sepeda,” kata pemimpin peneliti Pedro Lopez.
Olahraga tipe itu dapat melukai lutut, persendian, ligamen, dan lainnya, karena orang dengan kelebihan berat badan harus membawa seluruh berat badan mereka selama banyak latihan aerobik itu. Dilansir dari New Atlas, Kamis (19/5/2022), dari penelitian yang dijalankan timnya, muncul beberapa kesimpulan menarik yang mungkin bertentangan dengan kebijaksanaan konvensional seputar penurunan berat badan.
Mungkin yang paling tidak mengejutkan adalah temuan bahwa latihan ketahanan merupakan cara yang efektif untuk membangun dan mempertahankan massa otot. Yang lebih mengejutkan adalah penemuan bahwa latihan ketahanan dan pembatasan kalori, memberikan manfaat yang sebanding untuk menurunkan berat badan dengan latihan aerobik dan pembatasan kalori.
“Makalah ini menunjukkan bahwa kita dapat menggunakan pelatihan ketahanan, dan mencapai efek yang lebih signifikan dengan diet berdasarkan pengurangan kalori. Kita dapat mengurangi persentase lemak tubuh, massa lemak seluruh tubuh, berat badan, dan BMI. Jika membandingkan literatur, efek ini mirip dengan latihan aerobik dengan pembatasan kalori pada orang dewasa yang kelebihan berat badan,” katanya.
Studi ini didasarkan pada penelitian menarik lainnya pada tahun lalu, yang menyelidiki efek penurunan berat badan dari pelatihan ketahanan. Penelitian itu menunjukkan bagaimana ia dapat mengubah metabolisme dengan menginstruksikan sel-sel, untuk memasuki mode pembakaran lemak.
Dari penemuan apapun, jika olahraga tidak dibarengi dengan diet kalori yang sehat, maka penurunan berat badan tidak akan turun signifikan.
“Jika ingin menurunkan berat badan, maka harus mengurangi asupan kalori,” kata Lopez.